Mahasiswa di Kota Kediri ini Sulap Minyak Jelantah jadi Sabun Ramah Lingkungan
kreatifitas mahasiswa Kota Kediri yang patut diacungi jempol. Kali ini tim peneliti mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Satu lagi hasil kreatifitas mahasiswa Kota Kediri yang patut diacungi jempol. Kali ini tim peneliti mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata berhasil mengolah minyak jelantah menjadi sabun yang ramah lingkungan.
Hasil penelitian ini diberinama Jelantah Oil Soap yang disingkat JOS sebagai merknya. Hasil inovasi yang ramah lingkungan ini menjadi juara satu lomba Inovasi Teknologi (Inotek) Kota Kediri 2018 bidang energi dan lingkungan hidup.
Anggota tim peneliti mahasiswa IIK ini beranggotakan, Surya Adi Pratama, Putri Nabilatus Sholikah, Narulita Rizky Faradila dan Titin Hidayana.
Penelitian membuat sabun dari bahan baku minyak jelantah ini dilatar belakangi banyaknya limbah rumah tangga sisa minyak goreng yang biasa disebut jelantah.
• Anggota DPRD Kota Malang Biasa Minta Setoran, Terungkap Dalam Sidang di Pengadilan Tipikor
"Semua rumah pasti punya limbah minyak jelantah. Biasanya minyaknya juga langsung dibuang sehingga mencemari lingkungan," ungkap Narulita Rizky Faradila kepada Tribunjatim.com, Rabu (29/8/2018).
Atas dasar permasalahan tersebut, kemudian dicarikan solusinya memanfaatkan minyak jelantah supaya lebih bermanfaat. Salah satu solusinya dimanfaatkan sebagai bahan sabun.
"Untuk membuat sabun kami harus melakukan uji coba sampai empat kali baru sukses," ungkapnya.
Campuran dari sabun selain minyak jelantah juga mengandung soda api, pewangi, garam, pewarna, gliserol dan minyak zaitun. Prosesnya minyak jelantah dijernihkan dengan serbuk norit.
Kemudian setelah dijernihkan digoreng kembali dicampur jahe yang diris tipis.
"Fungsi jahe ini selain menjernihkan juga menghilangkan bau tengik," jelasnya.
• Sakit Vertigo, Dimas Kanjeng Sudah Tiga Kali Tak Hadir Sidang
Setelah digoreng kemudian minyak jelantah yang masih hangat ditambah soda api sambil dimixser dicampur gliserol, minyak zaitun, garam, pewangi dan pewarna.
"Ada rencana hasil temuan ini akan kami daftarkan hak patentnya. Kami juga berencana membuat versi sabun cair," jelasnya.
Sabun minyak jelantah ini juga telah diuji ke laboratorium serta dilakukan uji coba kepada 20 orang relawan.
"Hasil cek di laboratorium kandungan ph juga aman. Ke 20 relawan yang diuji coba juga aman tidak ada reaksi alergi," tambahnya.
Meski belum diproduksi secara industri, namun mahasiswa siap melayani jika ada masyarakat yang order dibuatkan sabun.
• Momen Pesilat Ajak Jokowi-Prabowo Berpelukan dalam Balutan Bendera Indonesia, Penonton Bersorak
"Kami siap melayani produk yang lebih fress sesuai keinginan pemesan," ungkapnya.
Sabun JOS buatan mahasiswa IIK ini dijual seharga Rp 2.500 per batang dengan berat 40 gram. Harga tergolong mahal karena ada campuran bahan minyak zaitun. Selain untuk sabun, juga ada rencana membuat minyak jelantah untuk aroma teraphi dan souvenir.(dim)