Tak Mau Pengamanan Laga Persib vs Persija Disebut Tak Maksimal, Edy Rahmayadi: Ada 4300 Personel
Tragedi tewasnya suporter Perisja Jakarta, Haringga Sirla jelang laga Persib Bandung vs Persija Jakarta beberapa waktu lalu menyita perhatian.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Tragedi tewasnya suporter Perisja Jakarta, Haringga Sirla jelang laga Persib Bandung vs Persija Jakarta beberapa waktu lalu menyita perhatian masyarakat.
Kinerja PSSI sebagai federasi sepak bola tanah air memikirkan keamanan laga turut dipertanyakan sejumlah pihak.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum PSSI mengatakan bahwa pihak keamanan sudah melaksanakan tugas sesuai prosedur.
Edy Rahmayadi menyebut aparat keamanan sudah melakukan tugas dengan baik pada hari terjadinya tragedi tersebut.
(Anak Didik Mourinho di Chelsea Gagalkan Manchester United Raih Juara Piala Liga Inggris)
(Berita Duka, Kakak Kandung Syahrini, Ridwan Zaelani, Meninggal Dunia)
Edy menolak anggapan bahwa pengamanan pertandingan tidak berjalan optimal dan lepas dari SOP (Standard Operating Procedure).
"Biasanya dalam satu pertandingan ada 1500 polisi mengamankan, karena selalu terjadi insiden antara Jakmania dan Bobotoh pihak keamanan ditingkatkan menjadi 4300 personel untuk laga ini," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Selasa (25/9/2018)
Ia mengatakan bahwa kepolisian sudah bekerja mengamankan stadion dengan penekanan terhadap area di dalam stadion karena tidak ingin kecolongan di dalam.
"Belum masuk ke dalam malah insiden terjadi di luar sebelum pelaksanaan laga. Kita tidak bisa menentukan itu. Saat ini orang-orangnya sudah ada di tangan pihak keamanan dan sudah dilakukan penanganan," tuturnya.
(Berstatus Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, UMN Tertarik Jajaki Kerja Sama Dengan ITS)
(Cangkruk Bareng Mahasiswa Pascasarjana Unair, Kapolrestabes Surabaya: Polisi Sahabat Mahasiswa)
Edy mengatakan ia menunggu laporan lanjutan tim verifikasi pencari fakta mengenai apa yang sebenarnya terjadi kepada Haringga Sirla.
Namun, menurut laporan awal dapat disimpulkan bahwa TKP (Tempat Kejadian Perkara) berada di garis pagar kedua, area yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang dengan tiket pertandingan.
Kejadian juga berlangsung pada pukul 13.00 WIB di mana pertandingan bergulir pukul 16.00 WIB, mundur dari jadwal awal yang pukul 15.30 WIB.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penjelasan Edy Rahmayadi Soal Pengamanan di GBLA Saat Tragedi Berdarah Terjadi,
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
(Jawab Persoalan Dunia Industri, ITS Rancang Pusat Pengembangan Bernama ITS Science and Technopark)
(Berstatus Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, UMN Tertarik Jajaki Kerja Sama Dengan ITS)