Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gara-Gara Kebanyakan Kerja, 1 Orang Tewas Bunuh Diri dan 2 Orang Lumpuh di Jepang

Satu karyawan Mitsubishi Electric Jepang bunuh diri Sementara dua orang lainnya lumpuh akibat serangan otak cerebral infraction.

ilustrasi - busineshumanright.org 

TRIBUNJATIM.COM, TOKYO - Tragedi dterjadi di satu perusahaan elektronik besar di Jepang.

Satu karyawan Mitsubishi Electric Jepang bunuh diri Sementara dua orang lainnya lumpuh akibat serangan otak cerebral infraction.

"Sistem kebijakan kerja di Mitsubishi Electric Corporation membuat sedikitnya satu karyawannya bunuh diri dan dua lagi lumpuh," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (27/9/2018).

Sosok yang bunuh diri dalam kasus ini ialah seorang pria berusia 40 tahunan di bidang riset dan pengembangan (R&D).

(Jadi Film Horor Terlaris di Malaysia, Munafik 2 Kini Tayang di Indonesia, Intip Bocoran Ceritanya!)

(Tak Ingin Insiden Berdarah Terulang, Bobotoh Dapat Pesan ini dari Kapten Tim Persib Bandung)

Pria yang bekerja di Perfektur Hyogo ini diduga stres dan akhirnya bunuh diri.

Akibatnya tahun lalu supervisi standar kerja ditinjau ulang setelah melihat karyawan yang bunuh diri tersebut ternyata karena kebanyakan kerja (jam kerja terlalu panjang melebihi waktu normal).

Tahun 2013 dan tahun 2016 dua orang karyawan Mitsubishi Electric juga mengalami kelumpuhan akibat stres kebanyakan kerja.

Sebanyak 10.000 karyawan bidang teknologi atau engineer (sepertiga dari seluruh karyawannya) diaplikasikan sistem kebijakan kerja yang lain di masa lalu.

(Zumi Zola Disebut Bisa Dapat Rp 60 M dari Kontraktor Rekanan Dinas PUPR)

(Deklarasikan Pemilu Damai 2019, Kapolda Jatim: Pemilu Sebagai Hiburan, Bukan Menakutkan)

Tetapi sejak Maret 2018 sistem kebijakan tersebut dihapuskan.

"Kami sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan akan lebih hati-hati di masa depan mengenai sistem kerja terutama terkait kesehatan para pegawai Mitsubishi Electric," ungkap seorang pejabat Mitsubishi Electric baru-baru ini.

Sebuah sistem kebijakan kerja yang baru sedang dalam perdebatan internal perusahaan dan dalam waktu dekat akan diterapkan lebih lanjut untuk semua staf perusahaan tersebut.

Kelebihan kerja sehingga menjadikan orang itu sengsara dan meninggal dunia biasa disebut Karoshi di Jepang.

Dalam pengadilan di Tokyo, penggantian rugi kepada keluarga untuk satu jiwa yang meninggal akibat karoshi bisa mencapai sekitar 100 juta yen per orang, menjadi nilai dari nyawa seorang manusia di Jepang.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Seorang Karyawan Mitsubishi Electric Jepang Bunuh Diri, Dua Lainnya Lumpuh akibat Kelebihan Kerja, 

Reporter: Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo

Editor: Dewi Agustina

(GoPrabu Temui Prabowo Subianto Untuk Sampaikan Dukungan)

(Kalahkan Wakil Hong Kong, Jonatan Christie Melenggang ke Babak Perempat Final Korea Open 2018)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved