Kepala Dusun di Lamongan Raup Rp 200 Juta Lebih Usai Tipu 2 Orang yang Ingin Jadi PNS
Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) masih menjadi pekerjaan favorit bagi sebagian besar orang.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) masih menjadi pekerjaan favorit bagi sebagian besar orang.
Bahkan ada juga nekat membayar uang pelicin dengan nominal besar demi mencapai tujuannya lulus sebagai PNS.
Tak jarang di antara mereka justru jadi korban, gagal jadi PNS, uang tak kembali.
Nasib inilah yang dialami Siti Supiatin (30) seorang bidan warga Desa Pangkarejo dan Mujiono (38) warga Desa Bakalan keduanya Kecamatan Sugio.
(Kenali Risiko Awal Kanker Payudara dan Ovarium Lewat BRCA Screening, Simak Penjelasan Dokter!)
Korban Supiatin membayar Rp 150 juta dan Mujiono membayar Rp 85 juta pada seorang calo bernama Sudarno (45) Kasun Rejosari Desa Gondanglor Kecamatan Sugio Lamongan Jawa Timur.
Kedua korban dijanjikan lolos jadi PNS asal bisa memenuhi persyaratan membayar uang pelicin.
Tersangka mengaku sudah beberapakali berhasil memasukkan sejumlah pelamar lulus CPNS.
Modus yang diungkapkan tersangka, membuat korban dan keluarganya percaya hingga rela melepas uangnya.
Bahkan Sudarno bekerja sama dengan seorang PNS berinisial AN yang kini mendekam di Lapas kelas II B Lamongan.
(Djanur Optimistis Bisa Turunkan Ruben Sanadi Hadapi Borneo FC Meski Tidak Enak Badan)
(Cerita Ani Yudhoyono Tahan Tangisannya Saat Diwawancara, Sampai Ada Pertanyaan yang Dicoret Staf)
Berkas persyaratan dan uang diserahkan kepada tersangka, namun sampai hari ini janji tersangka itu tidak juga ada buktinya.
Merasa ditipu, korban akhirnya melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polres Lamongan.
Gerak cepat, Timsus Unit II Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) berdasarkan laporan korban berhasil menangkap tersangka, Kamis (11/10/2018) tadi malam.
Diperiksa hingga dini hari, polisi menetapkan Sudarsono sebagai tersangka penipuan.
"Ditangkap tadi malam, dan langsung ditahan setelah diperiksa hingga dini hari," kata Kasat Reskrim, AKP Wahyu Norman Hidayat didampini Kanit Tipiter Iptu Kusen kepada TribunJatim.com, Jumat (12/10/2018).
(Djanur Optimistis Bisa Turunkan Ruben Sanadi Hadapi Borneo FC Meski Tidak Enak Badan)
Polisi secara maraton masih akan memintai keterangan tersangka, barangkali ada kemungkinan melakukan tindakan serupa pada lain korban.