Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Masalah GTT Belum Selesai, Kabupaten Malang Hadapi Krisis Guru PNS

Jumlah guru PNS di Kabupaten Malang terbilang dalam kondisi kritis, saat ini sejumlah sekolah masih andalkan GTT (Guru Tidak Tetap).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Surya/Didik Mashudi
Ilustrasi PNS 

TRIBUNJATIM.COM - Jumlah guru PNS di Kabupaten Malang terbilang dalam kondisi kritis, saat ini sejumlah sekolah masih andalkan GTT (Guru Tidak Tetap).

Angka GTT di Kabupaten Malang kini bahkan mencapai  6304 orang.

Masa depan dari juga belum jelas dari regulasinya, sementara guru PNS yang pensiun cukup banyak.

"Jika tidak segera diselesaikan, maka pada 2020 Kabupaten Malang bisa darurat guru," jelas Dr M Hidayat, Kadindik Kota Malang pada suryamalang.com, Senin (22/10/2018) saat bertemu di FIA Universitas Brawijaya Malang.

(Dimeriahkan Penyanyi Opick, Peringatan Hari Santri di Banyuwangi Berlangsung Istimewa)

(Lawyer Hotman Paris Beri Jawaban Atas Pilihannya di Pilpres 2019: Sudah Ribuan Orang yang Saya Bantu)

Jumlah kebutuhan guru PNS di Kabupaten Malang sekitar  3800an, sementara  rekrutmen CPNS guru formasi tahun ini, untuk kategori 2 (K2) tak punya banyak kuota. Guru K2 yang terdata ada 1808 orang.

"Sementara untuk GTT yang usianya 40 tahun ke atas ada keinginan dari pemerintah pusat diserahkan ke daerah," kata dia.

Hal ini agak berat bagi pemerintah daerah, mengingat GTT ini mendapat honor dari sekolah.

"Dari kami ya hanya bisa membantu memberi insentif Rp 600.000 per tahun. Tahun 2019, rencana akan dinaikkan menjadi Rp 1,2 juta atau naik 100 persen," jelas Hidayat.

Ia minta insentif GTT Kabupaten Malang jangan dikomparasikan dengan Kota Batu atau Kota Malang, mengingat jumlah guru amat banyak.

"Wilayah Kabupaten Malang juga luas dengan 33 kecamatan. Kalau APBD nya buat guru semua, bisa-bisa tanpa pembangunan infrastruktur," jawab Dayat, panggilan akrabnya.

Mengingat APBD Kabupaten Malang sekitar Rp 3,8 triliun, berbeda dengan dua daerah lain di Malang Raya dengan jumlah kecamatan yang kecil.

Reporter: TRIBUNJATIM NETWORK/Sylvianita Widyawati

(GAPMMI Prediksikan Industri Makanan dan Minuman Bisa Tumbuh Positif hingga Akhir Tahun 2018)

(Jajaki Kerjasama dengan Grab, ITS Akan Dimudahkan dengan Berbagai Fasilitas Berikut)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved