Dengarkan Motivasi dari Tri Rismaharini, Guru SMP di Surabaya Tak Berhenti Tertawa
Dwi Sumarini, Guru Matematika SMP 39, Surabaya tak berhenti tertawa mendengar ucapan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dwi Sumarini, Guru Matematika SMP 39, Surabaya tak berhenti tertawa mendengar ucapan Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.
Risma hadir memberi motivasi kepada 635 guru SMP mata pelajaran Matematika, Olahraha, TIK, dan Seni Budaya, se Surabaya pada Rabu (31/10).
Menurut Dwi, Risma memeberikan arahan dengan cerita-cerita lucu dan nyata terjadi.
"Saya tadi mikirnya waduh ini ngantuk apa enggak, jam siang. Tapi ternyata nggak ngantuk, ibu Risma ini memang menarik kalau sudah bicara, apa yang beliau sampaikan itu nyata tidak bohong," kata Dwi memuji Risma.
(Kedutaan Besar Inggris Mulai Jajaki Kerjasama Dengan Khofifah)
(TKI Dieksekusi di Arab Saudi, Politisi Nasdem Minta Juga Ada Seleksi Calon Majikan)
Wali Kota Risma memang banyak bercerita soal pengalamannya membangun kota Surabaya.
Dia memberi motivasi para guru dalam menghadapi para murid yang punya banyak pola pikir dan kelebihan yang berbeda-beda.
Risma berharap para guru memahami hal itu.
"Seorang anak itu pasti Tuhan memberikan kelebihan yang berbeda. Nah tapi, apa iya kalau saya tidak bisa matematika, saya harus jadi orang yang gagal? Apa karena saya tidak bisa Bahasa Inggris, saya harus jadi orang gagal? Bahasa Inggris saya elek pol (jelek sekali). Bu Risma nggak bisa Bahasa Inggris kecuali pas lagi marah, tapi itu tidak membuat saya jadi orang gagal," kata Risma meminta para guru memahami lelebihan masing-masing anak.
Risma berpesan kepada para guru, jika menemui murid yang memiliki kelebihan di bidang tertentu, melukis misalnya, diharapkan untuk memfasilitasi mereka.
(Korban Dugaan Pelecehan Cadangkan Gugatan, Direktur RSUD Dr Soetomo: Saya Menjelaskan Prosedur)
(Sidang Kasus Henry J Gunawan, Saksi Sebut PT GBP Tak Punya Utang dan PT GNS Tak Pernah Setor Modal)
"Saya memimpin Surabaya hanya kurang dua tahun lagi, saya butuh tangan-tangan panjenengan semua (anda semua), selagi bisa. mari mencetak anak-anak Surabaya yang luar biasa," ucapnya Risma.
"Karena tahun 2020 mendatang persaingan luar biasa akan terjadi, anak-anak Surabaya harus berkualitas. Kita harus menjadikan mereka tuan dan nyonya di kota mereka sendiri," tambahnya membakar semangat para guru.
Risma berharap para guru juga memberikan pelajaran lebih kreatif lagi, sehingga pelajaran matematika yang selama ini dianggap sulit menjadi mudah dipahami.
Risma mencontohkan, pelajaran matematika dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Misalnya saja saat bermain dakon, sebagai strategi anak-anak bisa menghitung biji dakon agar tak kalah dalam bermain.
"Jadi matematika itu bisa kita gunakan untuk kehidupan sehari-hari, bermain juga bisa. Saya sampaikan kepada semua guru butuh apa? Peralatan apa yang dibutuhkan? Bisa nanti langsung disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan, Pak Iksan," tutup Risma.
Reporter: TRIBUNJATIM NETWORK/Pipit Maulidiya
(494 Paket Konverter Kit Dibagikan untuk Nelayan Pantai Bahak Tongas Probolinggo)
(Tokoh Masyarakat: Hayono Isman Maju DPR RI Demi Perjuangkan Aspirasi Rakyat)