Jatim Targetkan Angka Partisipasi Pemilu 2019 di Atas Nasional, Ini Kata Dirjen Otonomi Daerah
Dirjen Otonomi Daerah memuji langkah Pemprov Jatim yang telah menggelar Rapat Koordinasi Ketertiban dan Keamanan.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Dwi Prastika
lihat foto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dirjen Otonomi Daerah, Soni Sumarsono memuji langkah Pemprov Jatim dan stakeholder terkait yang telah menggelar Rapat Koordinasi Ketertiban dan Keamanan di Wilayah Provinsi Jatim tahun 2018.
Rakor yang diselenggarakan di Grand City Convex, Jalan Walikota Mustajab, Surabaya, Selasa (6/11/2018) ini menurut Soni Sumarsono merupakan Rakor pertama jelang Pemilu 2019 untuk menjamin kelancaran keamanan dan ketertiban Pemilu 2019.
"Ini saya kira yang pertama kali dilakukan dari 33 provinsi lainnya dan ini kan tujuannya khusus untuk persiapan dalam rangka pengamanan Pileg dan Pilpres. Saya kira kita harus berikan apresiasi luar biasa kekompakkannya," kata Soni Sumarsono usai menghadiri acara.
• Pimpin Rakor Keamanan Pemilu 2019, Pakde Karwo Sebut Kunci Kondusivitas Ada di Silaturahmi
• VIDEO: Hadiri Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-38, Pakde Karwo Cicipi Makanan Olahan Ibu-ibu PKK
Dalam Rakor tersebut, Soni Sumarsono juga menyambut positif optimisme Gubernur Jatim, Soekarwo yang yakin bahwa angka partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2019 di Jatim mencapai 80 persen dari total pemilih.
Target tersebut melebihi target nasional yaitu 77.5 persen.
"Saya yakin bisa di atas daripada itu, kan memang masyarakat Jatim memiliki kesadaran yang sangat tinggi dan mudah digerakkan dan kekompakannya terjaga dengan baik," lanjut Soni Sumarsono.
• Pilpres 2019 Berebut Simpati Masyarakat Jawa Timur, Ini Prediksi Pengamat Politik
• Hasil Operasi Zebra Polda Jatim Hari Ke-6, Polrestabes Surabaya Paling Banyak Bagikan Surat Tilang
Apalagi, lanjut pria asal Tulungagung ini, Forkompimda di Jatim sangat dekat dan sering kali bermusyawarah dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lapisan masyarakat lain.
"Yang penting ada komunikasi yang menyentuh hati, melalui cangkrukan dialog interaktif komunikasi interaktif saya kira harus dilakukan terus," kata Soni Sumarsono.
