Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Ketua Alumni Ponpes Al Khoziny Meminta Maaf, Yakini Para Korban Wafat dalam Keadaan Mulia 

Ketua alumni Pondok Pesantren Al Khoziny KH Zaenal Abidin meyakini santri yang meninggal atas insiden reruntuhan meninggal dalam keadaan mulia

Penulis: M Taufik | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/M Taufik
MULIA - Ketua alumni Pondok Pesantren Al Khoziny KH Zaenal Abidin meyakini, para santri yang menjadi korban ambruknya bangunan di pesantren yang berada di Buduran, Sidoarjo itu meninggal dunia dalam keadaan mulia. 

Poin Penting : 

  • Ketua alumni Pondok Pesantren Al Khoziny KH Zaenal Abidin meyakini santri yang meninggal atas insiden reruntuhan bangunan meninggal dalam keadaan mulia
  • Total ada 171 korban dalam peristiwa ambruknya gedung tiga lantai itu. 104 korban selamat, dan 67 meninggal dunia (8 body part)
  • Tokoh yang juga sebagai Ketua PCNU Sidoarjo bilang para korban wafat dalam keadaan menuntut ilmu dan sedang beribadah

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Seluruh santri yang menjadi korban meninggal dari insiden reruntuhan gedung  Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur meninggal dalam keadaan mulia. 

Hal ini disampaikan oleh Ketua alumni Pondok Pesantren Al Khoziny KH Zaenal Abidin

Semua korban sudah ditemukan dalam sembilan hari pencarian. Total ada 171 korban dalam peristiwa ambruknya gedung tiga lantai itu. 104 korban selamat, dan 67 meninggal dunia (8 body part). 

“Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji’un. Saya mewakili keluarga ndalem (kediaman pengasuh pesantren) menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas wafatnya para kader istimewa, santri-santri kami,” tutur KH Zaenal Abidin

Tokoh yang juga sebagai Ketua PCNU Sidoarjo itu menyebut, para santri yang meninggal dunia dalam peristiwa ini, meninggal dunia keadaan terbaik.

Baca juga: Suasana Terkini Ponpes Al Khoziny usai Operasi Pencarian Korban Dihentikan, Akses Jalan Sudah Dibuka

Mereka wafat saat menuntut ilmu dan sedang beribadah.

"Kami yakin bahwa mereka meninggal dunia dalam kondisi tholabul ilmi (menuntut ilmu). Setelah bersuci, dan sedang melaksanakan salat. Mereka husnul khotimah,” lanjutnya.

Pihaknya berdoa dan mengajak semua keluarga besar Al Khoziny untuk berdoa, semoga para santri yang wafat itu mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah. Dan keluarganya diberikan kesabaran serta ketabahan. 

Bagi kami, ujar Zainal, mereka bukan hanya korban, tetapi syuhada ilmu yang meninggalkan keteladanan bagi seluruh keluarga besar Al Khoziny.

Sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para korban, pihak alumni Ponpes Al Khoziny berencana membadalkan umrah untuk para santri yang wafat.

“Kami berikan hadiah berupa badal umroh kepada para korban. Karena banyak alumni dan santri kami yang berada di Mekkah, mereka akan membantu mendaftarkan dan melaksanakan badal umroh atas nama para santri yang meninggal dunia,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, KH Zaenal Abidin juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama proses evakuasi.

Sejak pertama kejadian sampai sembilan hari, setelah Basarnas menghentikan pencarian, Selasa (7/10:2025). 

Baca juga: Senyum Syaiful Santri Korban Ponpes Al Khoziny Ingin Punya Kaki Palsu, Ayah Ikhlas: Dia Takut Minder

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved