Wujud Cinta Lingkungan Sejak Dini, SD Muhammadiyah 24 Surabaya Ajak Para Siswa Tanam Bunga Puspa
Para siswa SD Muhammadiyah 24 diajak untuk menanam Bunga Puspa sebagai wujud cinta dan kepedulian pada lingkungan.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Ayu Mufihdah KS
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Selain pawai dan nonton bareng film dokumenter, SD Muhammadiyah 24 Surabaya juga menggelar mengajak para siswanya untuk menanam Bunga Puspa.
Menanam Bunga Puspa merupakan rangkaian acara yang digelar oleh SD Muhammadiyah 24 Surabaya dalam menyambut Hari Pahlawan yang jatuh pada 10 November mendatang.
Para siswa SD Muhammadiyah 24 diajak untuk menanam Bunga Puspa sebagai wujud cinta dan kepedulian pada lingkungan.
Mengusung tema Pahlawan Puspa pada perayaan tahun ini, semua murid SD Muhammadiyah 24 Surabaya mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 menanam bunga bersama.
• Lewa Film Dokumenter, SD Muhammadiyah 24 Surabaya Tanamkan Jiwa Nasionalisme Sejak Dini
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 24 Surabaya, Norma Setya Ningrum, mengatakan bahwa kegiatan menanam bunga bersama ini adalah wujud kepedulian terhadap lingkungan.
"Kami ajak murid-murid menanam bunga secara berkelompok. Bunga yang ditanam akan dirawat oleh mereka sendiri. Karena mereka yang menananam, maka rasa tanggung jawab untuk merawat akan tertanam pada diri masing-masing," ungkapnya saat ditemui di SD Muhammadiyah 24, Kamis (8/11/2018).
Bunga yang terpilih untuk ditanam adalah Melati. Norma menjelaskan alasan dipilihnya Bunga Melati karena yang paling mudah dicari.
• Peringati Hari Pahlawan, SD Muhammadiyah 24 Surabaya Gelar Pawai Bertema Pahlawan Puspa
"Kami kemarin mau menanam Bungan Anggrek Bulan yang juga Puspa, namun Anggreknya sedang tidak berbunga. Kalau Raflesia Arnoldi jelas tidak memungkinkan," imbuhnya.
Meski hanya Bunga Melati yang ditanam, Kepala Sekolah SD Muhammdiyah 24 tersebut menjelaskan bahwa tujuannya adalah menanamkan jiwa peduli dan cinta terhadap lingkungan.
"Jadi bukan masalah bunganya, tapi nilai yang tertanam di dalam diri anak-anak nanti yang kami harapkan," jelasnya.
Penanaman dibagi dalam dua kloter karena lahan yang terbatas. Murid-murid terlihat semangat dan antusias saat proses penanaman bunga.
• Polisi Belum Tetapkan Tersangka Kasus Kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto