5 Fakta Jelang Reuni Aksi 212, Targetkan 4 Juta Peserta hingga Acara yang Dimulai Sejak Dini Hari
Reuni Aksi 212 rencananya akan kembali digelar tahun ini pada 2 Desember 2018. Simak 5 Faktanya berikut ini
Penulis: Januar AS | Editor: Ayu Mufihdah KS
TRIBUNJATIM.COM - Aksi besar terjadi di Lapangan Monas, Jakarta 2 Desember 2016 lalu, dan dikenal sebagai Aksi 212.
Tahun lalu, sejumlah orang mengadakan reuni Aksi 212 tersebut.
Pada tahun ini rencana pelaksanaan acara 212 memasuki tahun ketiga.
Ini merupakan reuni kedua setelah Persaudaraan Alumni (PA) 212 menggelar acara serupa tahun 2017 lalu.
• Belum Tentu Hadiri Reuni 212, Sandiaga Uno Pertimbangkan 3 Hal Ini
Aksi Bela Islam 2 Desember (212) dilaksanakan pertama kali di kawasan Monas pada 2016 silam.
Persaudaraan alumni (PA) sendiri berencana menggelar reuni akbar aksi 212 pada 2 Desember mendatang.
Berikut sejumlah fakta yang berhasil dirangkum TribunJatim.com dari Tribunnews.com.
• Mantan Kapolri Bocorkan Isi Buku Khusus Milik Soeharto Saat Jadi Presiden, Sampai Diberi Daftar Urut
1. Polisi Minta Massa Aksi Reuni 212 Tak Meluber ke Luar Monas
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Roma Hutajulu mengingatkan massa reuni 212 yang akan melakukan aksi pada Minggu (2/12/2018) mendatang, agar tidak melakukan kegiatan di luar Monas yang dijadikan lokasi berlangsungnya acara tersebut.
"Banyak kerawanannya juga. Kalau izin lokasi di Monas mereka enggak boleh keluar."
"Kalau di area car free day, berdasarkan Pergub 16 Tahun 2016 dalam pasal 7, yang bisa dilaksanakan di CFD hanya berkaitan dengan olah raga, lingkungan hidup, dan seni budaya," tutur Kombes Roma Hutajulu saat dilansir dari TribunJakarta, Rabu (28/11/2018).
"Jadi kalau nanti ada kegiatan yang tumpah ke car free day, itu kami imbau enggak boleh."
"Kan Pergub di Pemprov, karena izin massanya di Monas. Sehingga, kami perlu koordinasi pengamanan CFD dengan Pemprov. Soalnya yang berkaitan dengan politik dan agama itu tak boleh," tegas Kombes Roma Hutajulu.
Lebih jauh lagi, kepolisian masih melakukan pemetaan terkait pergerakan massa beserta pengamanannya.
Roma Hutajulu menjelaskan, pengamanan nantinya dibagi menjadi tiga ring.