Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

31 Pekerja Jembatan di Papua Ditembaki, GM FKPPI Jatim Dorong Aparat Tegas kepada Separatis

GM FKPPI Jatim mengutuk keras aksi brutal pembunuhan 31 pekerja Jembatan Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Suasana Rapimda PD XIII GM FKPPI Jatim. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (GM FKPPI) Jatim mengutuk keras aksi brutal pembunuhan 31 pekerja Jembatan Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Penembakan oleh kelompok separatis yang menginginkan Papua merdeka tersebut, menurut Ketua GM FKPPI Jatim, R Agoes Soerjanto merupakan tindakan yang tak berperikemanusiaan.

Menurut Agoes, aksi itu menunjukkan bahwa kelompok separatis tak ingin warga Papua maju dan sejahtera seiring pemerataan pembangunan yang fokus dan masif dilakukan dalam empat tahun terakhir untuk kesejahteraan rakyat Papua.

Sandiaga Uno Mengutuk Pembunuhan 31 Pekerja di Papua dan Minta Tindakan Tegas Pemerintah

Sederet Aksi Egianus Kogoya, Pimpinan KKB yang Membantai 31 Pekerja di Papua, Pernah Sekap 15 Guru

"Beragam infrastruktur sudah dibangun, mulai jalan, jembatan, wilayah perbatasan antar-negara, bandara, pelabuhan, telekomunikasi, hingga energi termasuk listrik yang telah berhasil menerangi sejumlah wilayah Papua yang sebelumnya tidak ada," ujar Agoes melalui rilis yang diterima TribunJatim.com, Rabu (5/12/2018).

Selain itu, kebijakan pemerintah menerapkan BBM satu harga serta memangkas harga semen dari yang sebelumnya mencapai Rp 500.000 sampai Rp 1 juta per sak menjadi kisaran Rp 100.000-200.000 per sak telah mampu mengakselerasi pembangunan di Bumi Cenderawasih.

Fakta Egianus Kogoya, Pimpinan KKB yang Diduga Bunuh 31 Pekerja Pembangunan Jembatan di Papua

Pembunuhan 31 Pekerja di Papua, Mabes Polri Sebut Tidak ada Penjagaan di Lokasi Pengerjaan Proyek

“Tapi semua itu ternyata tak disenangi oleh Kelompok Kriminal Bersenjata yang tak lain adalah kelompok separatis. Mereka tak ingin warga Papua maju dan sejahtera karena eksistensi mereka ada kalau Papua tertinggal. Padahal sekarang di Papua sudah tampak perubahan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya,” kata Agoes.

Agoes mendesak pemerintah, khususnya TNI dan Polri, untuk bersikap tegas terhadap segala bentuk aksi yang merongrong NKRI.

“Tutup semua gerak kelompok separatis. Kalau soal menjaga NKRI, rakyat sepenuhnya berada di belakang pemerintah dengan segala alat negaranya untuk menumpas gerombolan separatis, tidak perlu khawatir dituduh melanggar HAM, ini jelas-jelas mereka para kelompok bersenjata itu yang keji dan melanggar HAM,” ujar Agoes.

BPBD Kota Batu Siapkan Tempat Uji Kompetensi untuk Bantu Beri Pemahaman soal Bencana

Hasil Watford Vs Manchester City, Kalahkan Tuan Rumah, The Citizens Raih Enam Kemenangan Beruntun

Tak hanya di Papua, GM FKPPI Jatim mendesak TNI-Polri untuk tegas dalam menangani sejumlah letupan aksi mendukung separatisme Papua yang sempat terjadi di sejumlah kota besar di Indonesia.

Sekretaris GM FKPPI Jatim, Didik Prasetiyono juga mengatakan, aparat TNI Polri juga harus menertibkan mahasiswa-mahasiswa yang mendukung separatisme Papua.

"Mahasiswa Papua harus paham bahwa kemajuan Papua sudah tampak di depan mata. Mari dukung pembangunan untuk kesejahteraan Papua,” tegasnya.

Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan 31 Pekerja di Papua, Presiden Jokowi Pernah Kunjungi Lokasi Kejadian

Soal Insiden Mahasiswa Papua di Surabaya, BPIP Minta Sejarah Indonesia Dilihat Secara Utuh

GM FKPPI, kata Didik, siap membantu aparat menertibkan secara damai terhadap aksi mahasiswa-mahasiswa pendukung separatisme Papua.

“Kita siap berdialog, membangun kesepahaman, membuka ruang publik untuk diskusi dan bahkan siap memfasilitasi jika kawan-kawan mahasiswa Papua di Jatim yang ingin menyampaikan aspirasi soal pembangunan Papua ke pemerintah,” ujar Didik yang juga mantan Komisioner KPU Jatim ini.

Bantu Penangkapan Pembantai 31 Pekerja Papua, Polda Jatim akan Kirim Ratusan Personel

Menebak Tim Juara Liga 1 2018, Winger Persebaya Irfan Jaya: Bola itu Bundar

Seperti diketahui, 31 Pekerja jembatan Trans Papua dibunuh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, Minggu (2/12/2018), di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

Para pekerja itu merupakan karyawan BUMN PT Istaka Karya yang ditugaskan untuk membuka isolasi di wilayah pegunungan tengah tersebut.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved