Didatangi Front Nas, Kontras Surabaya Beri Klarifikasi: Cuma Fasilitasi Tempat Konferensi Pers AMP
Kontras Surabaya secara tegas mengaku berbeda sikap dengan Veronica Koman, pengacara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ani Susanti
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Surabaya secara tegas mengaku berbeda sikap dengan Veronica Koman, pengacara Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Selain itu, Kontras Surabaya juga tidak mau dianggap sebagai juru bicara Veronica Koman.
Hal itu diungkapkan oleh Sekjen Federasi Kontras Surabaya, Andi Irfan kepada perwakilan ormas Front Nasional Anti Separatis (Front Nas), yang datang mendadak ke Kantor Kontras Surabaya di Jalan Leksi No 45, Darmo, Wonokromo, Surabaya, Kamis (6/12/2018).
"Sikap kami berbeda dengan Veronica," katanya kepada awak media.
• Setelah Bakar Bendera AMP di Surabaya, Ormas Front Nas Tuntut Klarifikasi ke Kantor Kontras
Kedatangan Veronica Koman dianggap Kontras Surabaya sebagai tamu yang kebetulan meminta difasilitasi tempat untuk konferensi pers.
"Hanya sebatas itu. Dan kami tidak mendampingi secara legal," lanjut Andi.
Dalam konteks itu Kontras Surabaya diakui Andi Irfan, tidak bisa menolak.
Pasalnya, Kontras dilarang menolak permintaan bantuan hukum pada orang yang belum ditetapkan sebagai pelaku kejahatan.
"Kontras akan buka pintu lebar-lebar. Itu prinsip kami," tandasnya.
• Gelar Aksi Penolakan Makar AMP terhadap NKRI, Front Nas Akan Lakukan Pembakaran Bendera
Diberitakan sebelumnya, massa aksi Front Nasional Anti Separatis (Front Nas) melakukan pembakaran bendera AMP dan Organisasi Papua Merdeka di depan Gedung Grahadi Surabaya, Kamis (6/12/2018).
Aksi tersebut dilakukan sebagai simbolis protes terhadap aksi dugaan makar yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Papua (AMP).
Pernyataan sikap Front Nas yang diwakili oleh Basuki Rachmad, menolak segala bentuk aksi makar.
Tak hanya itu, ia menjelaskan bahwa pihaknya juga menolak keberadaan AMP di Surabaya.
"Kami ingin NKRI utuh," katanya saat konferensi pers.
Setelah melakukan aksi tersebut, massa aksi mulai bergerak ke Kantor Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) di Jalan Lesti, Darmo, Wonokromo Surabaya,
Mereka ingin meminta klarifikasi dari pihak Kontras yang dianggap membela aksi AMP.
• Aksi Pembakaran Bendera Aliansi Mahasiswa Papua, Front Nas: Kami Ingin NKRI Utuh