Wartawan Bojonegoro Demo Kecam Pernyataan Prabowo, Tuntut Permintaan Maaf
Belasan awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Bojonegoro menggelar aksi unjuk rasa mengecam pernyataan Prabowo Subianto,
Penulis: M Sudarsono | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Belasanawak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Bojonegoro menggelar aksi unjuk rasa mengecam pernyataan Prabowo Subianto, bertempat di depan Pendopo Pemkab Atau Jalan Alun-Alun Bojonegoro, Sabtu (8/12/18).
Aksi yang dilakukan awak media tersebut buntut dari pernyataan Prabowo Rabu kemarin, yang menyebut wartawan banyak melakukan kebohongan daripada benarnya, wartawan juga antek orang yang ingin menghancurkan Republik Indonesia,
Sejumlah Poster bertuliskan di antaranya "Prabowo Harus Minta maaf kepada wartawan", "Prabowo Menghina Wartawan", "Menghina Wartawan sama dengan Menghina Rakyat", "Boikot Pemberitaan Prabowo," tampak dibawa peserta aksi.
Korlap Aksi, Bambang Yulianto mengatakan, apa yang disampaikan Prabowo sangat tidak pantas selaku tokoh nasional.
• Jelang Kick Off Persebaya Vs PSIS Semarang, Akses Menuju Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya Macet
Profesi wartawan diatur sesuai dengan kode etik dan juga aturan yang berlaku saat menjalankan tugas.
Sehingga Prabowo Subianto harus minta maaf secara terbuka kepada seluruh wartawan Indonesia, atas pernyataannya yang menyebut wartawan antek orang yang ingin menghancurkan NKRI.
"Wartawan adalah pilar ke-empat demokrasi bangsa, memberikan informasi, salah besar jika dikatakan sebagai antek penghancur NKRI," ujar Wartawan TV ini kepada TribunJatim.com.
Peserta aksi dari media lokal Bojonegoro, Sasmito menyatakan, apa yang disampaikan Prabowo yang menuduh jurnalis antek penghancur NKRI sangatlah melukai hati.
• Prabowo Subianto Komentar Soal Wartawan, Nasdem Jatim: Bagaimana Perasaan Anda Sendiri?
Pernyataan Capres nomor urut dua pada Rabu 5 Des 2018 merupakan ucapan yang keji, dan sangat menyakiti insan pers.
Tak seharusnya Prabowo Subianto melampiaskan kekesalannya kepada Wartawan, yang menurutnya sejumlah media mainstream tidak meliput kegiatan reuni 212.
"Prabowo harus mencabut pernyataannya, dan minta maaf secara terbuka kepada wartawan se-Indonesia," Terang Sasmito kepada TribunJatim.com.(nok/TribunJatim.com)