Ingin Mendaftar Jadi Petugas PMK Surabaya Romy Sableng? Siapkan Mental Karena Tiga Hal Ini
Warga berusaha memadamkan sendiri kalau ada kebakaran apinya kecil, takut bayar, tapi kalau apinya udah membesar baru telpon kami
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Mustahil tidak ada kisah pahit dialami seseorang yang sedang menggeluti suatu pekerjaan.
Termasuk pekerjaan sebagai Petugas PMK Surabaya Romy Sableng.
Komandan Regu 3 Peleton 4 PMK Pasar Turi Heri Yanto (48) yang telah 15 tahun menggeluti pekerjaan ini mengaku ada 3 hal yang membuat Para Petugas PMK selalu gusar dan sedih menjalani pekerjaannya.
1. Anggapan Mendatangkan Petugas PMK Harus Bayar
• Tiga Modal Utama Menjadi Romy Sableng Pendekar Kapak Anti Geni 112
Anggapan keliru itu, diakui Heri, menjadi sebab masyarakat sering terlambat menelepon Petugas PMK.
"Warga berusaha memadamkan sendiri kalau ada kebakaran apinya kecil, takut bayar, tapi kalau apinya udah membesar baru telpon kami," katanya pada TribunJatim.com, kamis (13/12/2018).
Untuk atasi masalah itu, PMK Pasar Turi Surabaya telah melakukan sosialisasi dan simulasi kebakaran ke kelurahan se-Surabaya.
"Kami lakukan itu seminggu sekali bergiril," katanya.
• Personel Baru Romy Sableng akan Jalani Tiga Sesi Diklat Selama Seminggu di Pusdiklat PMK Surabaya
2. Kerap Dicemooh
Petugas PMK Surabaya juga mengaku kerap dicemooh dan diperlakukan kasar oleh oknum masyarakat yang menganggap petugas PMK datangnya selalu terlambat.
Heri mengakui, terkadang masyarakat mencemooh petugas karena datangnya terlambat dan tidak cepat tanggap atasi kebakaran.
Pernah suatu ketika, lanjut Heri, mobil PMK dilempari batu hingga pecah kacanya dan penyok bodinya.
"Bukan cuma dilempari, kadang kami dipukul hingga perkelahian antar petugas tak dapat dielakkan," lanjutnya.
3. Petugas PMK Dianggap Hanya Nongkrong