Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sudah Punya Bus, Pemkot Surabaya Bakal Tata Angkutan Kota, Akan Ada Subsidi

Usai menyediakan sarana angkutan massal bus rapid transit berupa Suroboyo Bus, Pemerintah Kota Surabaya juga akan menata angkot kota (lyn).

TRIBUNJATIM.COM/NURUL AINI
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Usai menyediakan sarana angkutan massal bus rapid transit berupa Suroboyo Bus, Pemerintah Kota Surabaya juga akan menata angkot kota (lyn) yang menghubungkan antar kampung Kota Pahlawan.

Dengan menghubungkan transportasi umum ke perkampungan, Pemkot Surabaya berharap masyarakat akan semakin tertarik untuk beralih ke angkutan massal.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan pihaknya kini sedang mengupayakan untuk melakukan penjajakan dengan pengusaha angkot atau lyn di Surabaya.

Pemkot meminta agar mereka semua segera membentuk badan hukum.

(Berkedok Kirim File, Pria dari Jakarta Ini Bawa Kabur Laptop Mahasiswi, Ditangkap Polisi di Malang)

(VIDEO: Beauty Class Bersama Hera MUA di favehotel MEX Surabaya, Berkonsep Glamour Wedding Make Up!)

"Setelah kemarin kita launching bus, insyallah tambah lagi. Tapi yang midi, untuk feeder. Supaya bisa sampai ke Wiyung, jadi harus ada feeder," urai Risma, Sabtu (5/1/2019).

Opsi penyediaan feeder, menurut Risma bukan hanya pengadaan angkutan baru dari Pemkot, tapi juga merevitalisasi angkot yang ada.

"Tapi kalau kita revitalisasi, bukan begitu nyebutnya, kan itu angkotnya milik pribadi, maka kita akan bentuk koperasi-koperasi. Dan kita sedang mencari solusinya," ucap Risma.

Hal ini juga diklaim bisa menyelematkan keberlanjutan para sopir angkot konvensional yang saat ini semakin tergerus dengan adanya angkot online.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad, mengatakan bahwa saat ini sudah ada lima badan hukum berupa koperasi yang terbentuk di kalangan sopir angkot konvensional.

(Ketua MK Kaget, Jumlah Mahasiswa Universitas Brawijaya Terbanyak se-Indonesia)

(Tips Olahraga Bagi Penderita Hipotensi Menurut Ahli Gizi di Surabaya, Hindari Terlalu Lama Berdiri!)

"Sekarang baru lima rute angkot yang sudah ada bernaung di bawah koperasi. Kita berharap tahun ini semakin banyak, karena 2019 ini kita akan jajaki untuk angkutan feeder sampai kampung untuk bisa support Suroboyo Bus," tegas Irvan.

Jika sudah bergabung dalam koperasi dan para pengusaha menginvestasikan kendaraaannya maka sistem penataan angkutan oleh Pemerintah Kota Surabaya akan bisa berjalan.

Bahkan, Irvan menyebut bahwa Pemkot Surabaya bisa memberikan subsidi tarif.

"Detailnya ketika mereka sudah investasi maka butuh pengembangan investasi. Ketika tarifnya biasa beroperasi dalam satu trayek tarifnya Rp 8 ribu, maka kita bisa subsidi Rp 5 ribu, sehingga penumpang bayar Rp 3 ribu," kata Irvan.

Dengan sistem by the service yang akan diterapkan itu, sopir angkot tidak akan merugi.

Mereka tidak akan sepi pendaparan ketika tidak waktu padat penumpang. Sebab bayarnya per kilometer.

(Berantem saat Akan Liburan, Raffi Ahmad Permasalahkan Bawaan, Nagita Sampai Gebrak Tumpukan Baju)

(Go Internasional, Mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang Dikirim ke Thailand untuk Mengajar)

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved