Pantau Ketersediaan Jagung di Probolinggo, Badan Ketahanan Pangan Kementan Harapkan Harga Stabil
Agung Hendriadi melakukan kunjungan ke Kabupaten Probolinggo dalam rangka panen jagung bersama.
Penulis: Galih Lintartika | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Agung Hendriadi melakukan kunjungan ke Kabupaten Probolinggo dalam rangka panen jagung bersama dan memantau ketersediaan jagung di Gapoktan Sido Rukun Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton, Kamis (10/1/2019) pagi.
Dalam kunjungan ini, Agung Hendriadi didampingi Direktur Pakan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, Sri Widayati; Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI, Bambang Sugiharto; Ketua Satgas Pangan Mabes Polri, Kombes Pol Helfi Asshegaf; Ketua Gabungan Pengusaha Makanan Ternak Desianto Budi Utomo, perwakilan Perum Bulog Probolinggo serta perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur.
• 6 Fakta Baru Kecelakaan Mobil Disambar Kereta Api di Pasuruan, 5 Tewas hingga Kronologi Lengkap
• Tim Evaluasi Pemkot Blitar Datangi Lima Tempat Karaoke, Tiga Lainnya akan Dievaluasi Besok
Kedatangan Agung Hendriadi di Desa Alas Tengah, Kecamatan Paiton disambut oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Hasyim Ashari; Ketua Gapoktan Sido Rukun Babun dan segenap petani yang ada di wilayah Kecamatan Paiton.
Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo, Ahmad Hasyim Ashari mengungkapkan, pemantauan ketersedian jagung ini merupakan kebijakan dari pemerintah terkait produksi jagung di Jawa Timur.
Pihaknya mengaku bersyukur karena dari pertemuan tersebut, pemerintah pusat mengakui bahwa di Kabupaten Probolinggo masih cukup untuk menyuplai kebutuhan stok pangan jagung di Jawa Timur.
• Kenalkan Batik Probolinggo, Lia Afif Bawa Fashion Bertema Excite Tangerines ke Hongkong Fashion Week
"Dalam rangka menunjang harga jagung. Harapannya harga jagung stabil sehingga harga pakan ternak stabil. Sehingga pada akhirnya harga telur ayam ikut stabil. Serta bisa terus surplus untuk produki jagung yang bisa menunjang ketahanan jagung di nasional," katanya.
Menurut Hasyim, rata-rata produksi jagung setiap tahunnya di Kabupaten Probolinggo berkisar antara 200 ribu hingga 250 ribu ton.
Sementara yang dikonsumsi oleh masyarakat sebesar 4.000 hingga 5000 ton.
Sehingga masih terdapat surplus yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional.
• Jeanette Sebut Pembangunan Infrastruktur Jalur Laut Berkembang Pesat di Pemerintahan Jokowi
"Saat ini areal tanaman jagung di Kabupaten Probolinggo turun dibandingkan dengan sebelumnya. Oleh karenanya diharapkan kepada Gapoktan untuk manfaatkan lahan yang ada jangan sampai lahan itu tidak tertanami. Karena sudah ada bantuan berupa sumur bor untuk mengatasi kekurangan air," pungkasnya.
Sementara Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan RI, Agung Hendriadi mengharapkan agar pada bulan Januari 2019 ini, panen jagung petani bisa mencapai 100 ribu ton.
Kalau tercapai, maka capaian tersebut sama dengan jagung yang diimpor tahun 2018 sehingga memenuhi kebutuhan pakan ternak.
"Tahun 2018 kemarin, produksi jagung di Indonesia, khususnya Jawa Timur mencapai 1,3 juta ton. Mudah-mudahan tahun ini produksinya bisa mencapai 1,2 juta ton. Yang menjadi kendala bukan karena kekurangan produksinya, tetapi harganya yang jatuh," katanya.
• Gerindra Optimistis Prabowo Kalahkan Jokowi di Menit Akhir seperti MU Bungkam Bayern Munchen
Lebih lanjut Agung mengimbau kepada seluruh petani untuk bersama-sama menjaga supaya harga jual jagung wajar dan stabil, tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.
Sebab jika terlalu tinggi maka peternak ayam petelur akan merugi.