Warga Gunungsari Surabaya Tolak Nama Tempat Tinggalnya Diganti jadi Jalan Prabu Siliwangi

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Gunungsari, Surabaya dan sekitarnya menolak penggantian sebagian nama Jalan Gunungsari menjadi Jalan Prabu Siliwangi.

Bentuk penolakan tersebut disuarakan sekelompok warga jelang peresmian pengubahan nama sebagian jalan dan peletakkan batu pertama rencana pembangunan monumen  perjuangan oleh Gubernur Jatim, Soekarwo, di depan halaman lapangan Golf Ahmad Yani, Jalan Gunungsari, Surabaya, Minggu (3/2/2019).

Dalam orasinya, orator, Yanto Banteng mengatakan penggantian nama jalan tersebut sebagai bentuk pengaburan sejarah perjuangan arek-arek Suroboyo.

"Jalan Gunungsari ini adalah saksi perjuangan kemerdekaan pada tanggal 9 November 1945, sungguh perbuatan biadab jika nama jalan ini diganti," teriak Yanto.

(Bidik Sejumlah Pemain, Manajer Persebaya Surabaya Sebut Skuad Bajul Ijo Hampir 100 Persen)

(Fandi Utomo Sampaikan Pesan Khusus KH Maruf Amin untuk Warga Tambaksari Surabaya)

Yanto juga mengatakan pengubahan jalan ini tidak ada korelasinya dengan rekonsiliasi dan harmonisasi antara suku Jawa dan Sunda.

"Ini suatu bentuk pemaksaan dari Gubernur Jatim Soekarwo agar dikenang jelang lengsernya," ucap Yanto.

Yanto menegaskan bahwa masyarakat Surabaya terutama Gunungsari tidak menyetujui adanya penggantian nama dari Jalan Gunungsari menjadi Jalan Prabu Siliwangi.

(Panen Padi di Pamekasan Tahun 2019 Diprediksi akan Melimpah)

(Awal Tahun 2019, 168 Orang di Tuban Terserang Demam Berdarah, Dua Meninggal Dunia)