Mengintip Bisnis Susu Sapi Perah di Jemursari Pasca Peternakan Sapi Tergantikan Proyek Apartemen
Kawasan Jemursari Surabaya sempat menjadi lokasi yang terkenal dengan produksi susu sapi perahnya.
Penulis: Anugrah Fitra Nurani | Editor: Melia Luthfi Husnika
Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kawasan Jemursari Surabaya sempat menjadi lokasi yang terkenal dengan produksi susu sapi perahnya.
Tercatat di era tahun 80 hingga 90an, terdapat komplek peternakan sapi perah yang dimiliki oleh 3 orang, yakni Salahudin, Rahmat, Alibar.
Lokasinya tepat di kiri jalan, ketika kamu belok kiri dari arah Utara jalan raya Ahmad Yani Surabaya.
Pemiliknya pun menjajakan produk susu sapi perah di kawasan pinggir Jalan Raya Jemursari.
• Dianggap Sehat, 5 Makanan Ini Ternyata Berbahaya Jika Dikonsumsi Mentah, Termasuk Susu Sapi!
Namun, mungkin yang mengingat kejayaan peternakan sapi perah di Jemursari hanya para senior yang sudah lama tinggal di Surabaya.
Para milenial kini hanya melihat lokasi itu sebagai lokasi proyek sebuah apartemen.
Kendati begitu, bisnis jual beli susu sapi murni tampaknya belum benar-benar mati di kawasan ini.
TribunJatim.com menemui wanita bernama Puput di pinggir jalan raya Jemursari pada Jumat (1/2/2019) siang.
• INFO SEHAT - Bau Mulut Bisa Mendeteksi Munculnya 10 Penyakit ini: Diabetes hingga Gagal Ginjal
• INFO SEHAT - Kurma Punya 14 Manfaat Kesehatan Bagi Tubuh, Cegah Penyakit Jantung hingga Sembelit
Dia merupakan satu dari tiga pedagang susu murni yang terpantau masih aktif berdagang di kawasan ini.
"Saya jualan itu sudah dari 94 (red: tahun 1994), Saya yang pertama kali jualan di sini," ucapnya.
Dia menyebut, mertuanya merupakan satu pemilik peternakan di Jemursari itu.
Puput mengaku keluarganya cukup dikenal sebagai produsen susu sapi perah.
Tak heran sudah banyak pihak yang menjadi langganan mereka.
• TIPS CANTIK - Wajah Glowing seperti Artis Korea dengan Masker Buah Pepaya
• TIPS CANTIK - Miliki Wajah Glowing Tanpa Operasi Plastik, Mudah dan Murah!
Karena itulah Puput memilih tetap melanjutkan bisnis jual beli susu murni ini, bahkan meski peternakan mertuanya sudah tutup.
"Seingat saya rumah dan peternakan itu sudah dijual sebelum tahun 2000-an. Pas itu soalnya ada aturan nggak boleh ada peternakan di kota. Mau dibuatkan jalur khusus apa gitu. tapi buktinya nggak ada juga, kan" ucapnya.
"Memang pernah alamin jatuh bangun, karena harus pindah-pindah cari peternakan sapi perah langganan. Tapi Alhamdulillah sekarang sudah Nemu peternakan yang cocok," ucapnya.