Viral Petugas Kebersihan Dianiaya Siswa hingga Pelipis Robek, Ironisnya Orangtua Ikut Mengeroyok

Viral petugas kebersihan dianiaya siswa hingga pelipis robek, ironisnya orangtua ikut mengeroyok.

TRIBUNJATIM.COM - Video viral siswa di Gresik merokok di dalam kelas dan justru mempersekusi guru yang menegurnya, belum lama ini membuat publik geram.

Kini kembali viral video siswa mengianiaya petugas kebersihan sekolah hingga pelipisnya robek dan darah bercucuran.

Ironisnya, aksi siswa menganiaya petugas kebersihan ini juga dibantu oleh orang dewasa yang diduga adalah orangtua siswa.

• Fakta-fakta Guru Gresik yang Maafkan Muridnya Setelah Dilecehkan, Hanya Digaji Rp450 Ribu Per Bulan

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram Yuni Rusmini.

Berdasarkan keterangan dalam unggahan tersebut, penganiayaan tersebut terjadi di SMP Negeri 2 Galesong, Takalar, Sulawesi Selatan.

Mengutip Nakita via Grid.ID, kronologi kejadian ini berawal dari ketika korban memungut sampah yang ada di luar kelas.

Sebanyak lima siswa yang kemudian disebut pelaku mengejek korban dengan kalimat yang kurang sopan.

• Kasus Murid Aniaya Guru di Gresik, Pakar Pendidikan Jatim: Krisis Kepercayaan Orang Tua pada Guru

Petugas kebersihan yang diduga terpicu amarahnya karena ejekan tersebut pun menampar satu di antara kelima siswa tersebut.

Lalu, seorang siswa tersebut pulang ke rumah dan menyampaikan kejadian yang ia alami kepada orangtuanya.

Tak lama setelah kejadian tersebut, orangtua siswa yang menerima laporan itu mendatangi korban.

Ia pun menyuruh si anak beserta teman-temannya untuk memukul korban dengan sapu ijuk yang mengenai kepala sebelah kiri.

Pukulan itu kemudian mengakibatkan luka robek pada kepala sebelah kiri petugas kebersihan tersebut.

• 4 Fakta Slamet Maarif, Ketua Persaudaraan Alumni 212 dan Jadi Tersangka Kasus Pelanggaran Kampanye

• Avriellia Shaqqila Ungkap Masa Lalu yang Tak Harmonis, Dicaci Ayah dan Hampir Dijual Baby Sitter

Dilansir dari Tribun Medan, petugas kebersihan yang mengalami persekusi tersebut adalah Faisal Pole (38).

Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi Sabtu (9/2/2019).