UNICEF Indonesia dan DBL Tandatangi Kerjasama Curriculum National Developmemt di Junior DBL 2019
Di hari pertama Junior DBL 2019, DBL Indonesia menandatangani perjanjian kerjasamanya dengan UNICEF Indonesia, Jumat (15/2/2019).
Penulis: Hefty Suud | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hefty's Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di hari pertama Junior DBL 2019, DBL Indonesia menandatangani perjanjian kerjasamanya dengan UNICEF Indonesia, Jumat (15/2/2019).
Arie Rukmantara, Chief of Field Perwakilan UNICEF untuk Jawa menyampaikan, pihaknya selama dua tahun ke depan akan bekerja sama dengan DBL Academy dalam program curriculum nutrition development.
Diceritakan Arie, beberapa tahun belakangan, UNICEF memiliki program adolcent nutrition.
Program tersebut, fokus terhadap kebutuhan jumlah nutrisi yang wajib dipenuhi oleh remaja.
(DBL All Star 2018 Paling Kompetitif dan Punya Misi Khusus ke Amerika Serikat)
"Program tersebut biasanya kami lakukan dengan adanya sosialisasi di sekolah-sekolah. Nah melalui kerja sama ini, DBL Academy akan mencoba mengadaptasi kurikulum yang ada dalam program tersebut ke dalam program latihan basket di DBL Academy," ujar Arie.
Lanjutnya, kurikulum nutrisi dari UNICEF nantinya akan dikombinasikan dengan metode latihan basket di DBL Academy, antara lain lari, dribbling, dan shooting. Salah satu yang sudah terlaksana adalah games piring nutrisi
"Untuk usia 12 tahun ke atas kami ada games yang namanya piring nutrisi. Jadi sambil berlari, siswa DBL akan menyusun puzzle nutrisi sampai membentuk satu lingkaran penuh yang bisa diartikan sebagai 100 persen nutrisi," Arie menjelaskan.
Namun, UNICEF dan DBL Academy masih memiliki pekerjaan rumah berupa rumusan teknik edukasi nutrisi yang lebih menarik dan menyenangkan untuk siswa berusia dibawah 12 tahun.
Yakni mereka yang berada di kelas hoops dan hoops kids.
(Stapac Jakarta Ajak Pebasket Muda Surabaya Belajar Fundamental di DBL Academy Exclusive Training)
"DBL kan ada beberapa kelas nih yang dibagi berdasarkan usia, games piring nutrisi itu kalau untuk kelas rookie dan starter masih masuk. Nah untuk yang hoops dan hoops kids ini kami sedang memikirkan cara supaya mereka bisa mengikuti program tersebut sambil tertawa-tawa, fun gitu," ungkapnya.
Menurut Arie, edukasi mengenai pemenuhan nutrisi yang sesuai bagi remaja merupakan hal yang wajib diperhatikan.
Riset UNICEF menunjukkan, banyak remaja mengalami kekurangan atau kelebihan nutrisi, khususnya di Indonesia.
"Mengingat DBL Academy punya sekitar 700 siswa. Maka, dengan adanya kerja sama ini kami berharap mereka dapat menjadi leader, supaya semakin banyak remaja yang peduli terhadap kebutuhan nutrisi yang sesuai untuk tubuhnya. Tidak kurang, tidak lebih," ungkap Arie.
(Mengenal Oedipus Complex, Kecenderungan Seseorang Tertarik Pada Sosok yang Berusia Lebih Tua)
(DBL All Star 2018 Paling Kompetitif dan Punya Misi Khusus ke Amerika Serikat)