SDN di Kota Malang Prioritaskan Finger Print Dibanding CCTV
SDN di Kota Malang memprioritaskan pembelian finger print untuk absesi guru. Sedang pengadaan CCTV baru bisa dialokasikan pada tahun depan dengan da
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yoni Iskandar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - SDN di Kota Malang memprioritaskan pembelian finger print untuk absesi guru. Sedang pengadaan CCTV baru bisa dialokasikan pada tahun depan dengan dana Bosda yang didapat dari Pemkot Malang.
"Soalnya di RKAS (Rencana Kerja Anggaran Sekolah) sudah dialokasikan buat beli finger print untuk absensi guru baik PNS juga GTT karena terkoneksi di dapodik (data pokok pendidikan)," jelas Slamet Darmadji, Kepala SDN Bunulrejo 3 pada suryamalang.com, Minggu (24/2/2019).
Katanya, sebagian besar SDN di Kota Malang baru menganggarkan pada tahun depan. Hal ini karena tidak ada lagi anggarannya.
"Tapi memang sudah ada sekolah yang pasang CCTV sebelumnya" jelasNYA kepada Tribunjatim.com.
Belanja modal CCTV nanti juga mengambil dari Bosda. Pemasangan CCTV mencuat dari Walikota Malang, Sutiaji berkaca dari kasus guru IM yang diduga melakukan kekerasan seksual pada siswanya.
• Klasemen Liga Inggris Pekan ke-27, Liverpool Lengserkan Manchester City dari Puncak
• Di GOR Majapahit Mojokerto, Prabowo Ucapkan Sumpah: Pantang Mundur, Sebelum Petani Tersenyum
• Festival Anak Sholeh se-Kota Kediri, Hafal Al Quran Berkolerasi Dengan Kecerdasan Anak
Harapannya dengan CCTV, maka aktifitas di areal sekolah terpantau. Rojikin, Kepala SDN Tulusrejo 2 juga menyatakan hal sama. Baru tahun depan.
"Sekarang buat finger print dulu," jawab Rojikin kepada Tribunjatim.com.
Adanya CCTV nanti juga buat keamanan sekolah.
Sebab dengan adanya komputer di sekolah maka perlu pantauan keamanan lebih selain dari petugas keamanan atau penjaga sekolah. (Sylvianita Widyawati/TribunJatim.com).
