Efek Pilpres 2019 di Kampus, Presiden DEMA UINSA: Banyak yang Tunjukkan Jari Satu, Jari Dua di Forum
Atmosfer Pilpres 2019, ternyata turut mempengaruhi dinamika sosial kalangan milenial mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Atmosfer politik nasional antar kedua Paslon Pilpres 2019, ternyata turut mempengaruhi dinamika sosial kalangan milenial mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya.
Rivalitas dan intrik antar kedua Paslon yang kerap membenturkan simbolisasi jari satu dan jari dua, rupanya menular dalam konstruksi komunikasi sejumlah kalangan mahasiswa.
Afif Ghulam Irfani Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UIN Sunan Ampel Surabaya mengaku cukup tergelitik melihat fenomena sosial yang terjadi pada sahabat-sahabatnya sesama mahasiswa.
Kepada TribunJatim.com ia bercerita, pernah mengikuti sebuah forum diskusi.
(Berpose Jari Dukungan Pilpres 2019, Kepala Pasar Oro-oro Dowo Malang Dinyatakan Bawaslu Bersalah)
(Akhir Kasus Gapura Desa di Jombang Berlambang Mirip Logo Partai Demokrat, Begini Kata Bawaslu)
Beberapa kalangan mahasiswa saat saling beradu gagasan, kerap memasukkan sedikit simbolisasi jari satu dan jari dua, sebagai tanda dukungan terhadap salah satu Paslon Pilpres 2019.
"Hai bro? Sembari menyapa tapi dengan mengacungkan jemari tangan dua telunjuk, terus ada yang bantah tapi pake simbol jemari satu," katanya disusul letusan tertawa terpingkal-pingkal saat menirukan gimmick rekannya yang sedang ia ceritakan.
Bukan cuma cara berkomunikasi saja yang terpengaruh, budaya akademisi kalangan milenial mahasiswa di kampusnya, ternyata turut berubah.
Afif mengungkapkan, tak sedikit forum diskusi atau seminar nasional yang diadakan mahasiswa, sengaja mengundang tokoh-tokoh nasional, yang memiliki kecenderungan dukungan politik tertentu.
(Sujiwo Tejo Sindir Perang Hashtag di Twitter Soal Pilpres 2019, Penonton Tertawa Terbahak-bahak)
"Seperti Rocky Gerung dan Zulkifli Hasan. Meskipun kita tau Zulkifli Hasan saat itu sedang sosialisasikan 4 Pilar, tapi dia kan Ketum Parpol PAN, tentu mengarang pada afiliasi politik tertentu," katanya saat ditemui TribunJatim.com di Kantornya Gedung Students Center UIN Sunan Ampel Surabaya, Jalan Frontage A Yani No 117, Selasa (26/2/2019).
Pergeseran cara berkomunikasi semacam ini, juga disadari oleh pihak rektorat.
Namun menurut Afif pihak rektor hanya secara lisan menghimbau kepada para mahasiswa melalui perwakilan dirinya sebagai Presiden DEMA UINSA.
Imbauan itu meliputi jangan terlalu mencolok membawa gaung politik nasional ke dalam kampus.
"Sebenarnya pihak kampus tidak punya aturan melarang undang tokoh-tokoh tersebut, hanya saja pihak kampus menghimbau untuk tidak terlalu digembor-gemborkan hal politiknya," tandasnya.
(Pemkot Surabaya Akan Bangun Waduk Air di Bundaran PTC Menggunakan Lahan Konsorsium)
(Pulpen yang Dibawa Jokowi di Debat Pilpres 2019 Disoal, Presiden Tertawa & Ungkap Faktanya)