Pakai Motif Bunga Sakura dan Keluwih, 20 Mahasiswa Tokai Jepang Nikmati Proses Membatik di Ubaya
Pakai Motif Bunga Sakura dan Keluwih, 20 Mahasiswa Tokai Jepang Nikmati Proses Membatik di Ubaya.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Bunga Sakura dan Keluwih menjadi motif proses membatik yang dilakukan 20 mahasiswa Tokai Jepang di Universitas Surabaya (Ubaya), Selasa (27/2/2019).
Pemilihan motif bunga tersebut sebagai simbol cultural exchange antara Indonesia dan Jepang yang didapatkan selama program The Student Workshops on Global Business in 2018.
• Deteksi Bakteri TBC dari Dahak, Mahasiswa Kedokteran Ubaya Praktik Pemeriksaan Bahan Tahan Asam
• Tiga Mahasiswa Ubaya Jadi Finalis Miss Indonesia 2019, Usung Misi Kesenian hingga Wanita Mandiri
Hal tersebut dituturkan Koordinasi Internasional Program FBE Ubaya, Christina Rahardja Honantha saat mendampingi 20 mahasiswa Tokai Jepang membatik di halaman Gazebo Ubaya.
"Keluwih itu logonya Ubaya dan sakura itu bunga di Jepang yang dinobatkan bunga nasional. Keluwih itu ada artinya, kami ingin institusi yang punya visi, misi, integritas dan berilmu tinggi," kata Christina Rahardja di Gazebo Universitas Ubaya, Selasa (27/2/2019).
• Kenalkan Kreasi Bernuansa Imlek, Mahasiswa Ubaya dan Asing Kolaborasi Mengecat Celengan Babi
Pemilihan kegiatan membatik kepada mahasiswa asing asal Jepang ini, dinilai Chistina sebagai pengenalan budaya Indonesia sekaligus memberikan pengalaman proses membatik.
"Ini kegiatan mendesain produk salah satunya batik," lanjutnya.
Sebanyak 20 mahasiswa terlihat kumpul berkelompok yang berjumlah empat orang.
Mereka duduk bersila menggunakan canting membatik di kain putih bermotif bunga sakura dan keluwih.
"Motifnya sendiri sudah disiapkan jadi mereka hanya duduk untuk mencanting lilin dan membatik kemudian teknik mewarna dibantu pendamping dosen dari Fakultas Industri Kreatif Ubaya," pungkasnya.