Heboh Temuan Janin Hasil Aborsi di Musala Stasiun Garum Blitar, Terbungkus Tisu & Ada Bercak Darah
Heboh Temuan Janin Hasil Aborsi di Musala Stasiun Garum Blitar, Terbungkus Tisu & Ada Bercak Darah.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Diduga hasil aborsi, janin masih merah dan diperkirakan baru berumur empat bulan ditemukan di musala, yang berada kawasan Stasiun Kereta Api (KA), Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin (11/3) pagi.
Saat ditemukan janin sebesar kepalan tangan orang dewasa itu terbungkus tisu, dan tergeletak di lantai dalam musala.
• KPU Kota Blitar akan Rekrut 3.339 Petugas KPPS untuk Pemilu 2019
• Tiap Anak PAUD di Kota Blitar Dapat Bantuan Operasional Rp 600 Ribu/Tahun, Syaratnya ini
Praktis, penemuan janin itu langsung membuat geger warga, terutama para pedagang pasar.
Sebab, lokasi stasiun itu bersebelahan dengan Pasar Garum.
"Itu ditemukan di pojok belakang musala atau tepatnya di sebelah kanan pintu masuk ke dalam musala," kata Iptu M Burhanudin, Kabag Humas Polres Blitar.
• Flushing di Bendungan Wlingi dan Lodoyo Blitar Akibatkan Debit Sungai Brantas Kediri Meningkat
Menurutnya, janin yang diduga dibuang oleh ibunya itu ditemukan pukul 05.30 WIB.
"Akhirnya, ia diamati lebih dekat meski nggak berani memegangnya," ungkapnya.
Begitu diamati lebih seksama, ia kian kaget lagi karena di dalam bungkusan tisu itu terlihat seperti orok atau janin.
Meski bentuknya belum jelas, namun ia yakin kalau itu janin karena sepintas terlihat seperti berbentuk kepala bayi.
Akhirnya, ia melapor ke kepala stasiun dan dilanjutkan ke Polsek Garum, yang hanya berjarak sekitar 500 meter. Tak berselang lama, tim buser Polres Blitar datang.
"Ternyata, itu janin yang dibungkus tisu dan darahnya masih basah. Dugaannya, itu belum lama ditaruh situ," paparnya.
Selanjutnya, itu dibawa ke RSUD Ngudi Waluya, Wlingi, untuk diautopsi.
Hasilnya, memang belum diketahui, namun janin itu berukuran panjang 7 cm dengan lebar 4 cm. Untuk jenis kelaminnya, itu belum kelihatan.
Dugaan petugas, itu hasil hubungan gelap dan orangtuanya tak menghendaki atas kelahiran bayi tersebut.
Saat itu, kondisi stasiun masih sepi karena habis pemberangkatan KA Panataran jurusan Surabaya.