Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Satu Warga Jember Meninggal Karena DBD, Jumlah Pasien Capai 200 Orang, Meningkat dari Tahun Lalu

Satu Warga Jember Meninggal Karena DBD, Jumlah Pasien Capai 200 Orang, Meningkat dari Tahun Lalu.

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Sudarma Adi
Istimewa
Ilustrasi nyamuk demam berdarah 

TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember mendata satu orang meninggal dunia akibat demam berdarah dengue (DBD) di tahun 2019 ini.

Menurut Kepala Dinkes Jember Siti Nurul Qomariah, ada empat orang meninggal dunia yang dicurigai terkena DBD.

"Dari empat suspect DBD, satu orang yang positif meninggal karena DBD setelah dicek secara total," ujar Nurul, Selasa (12/3/2019).

Bupati Jember Buka Klinik Konsultasi Untuk Bantu Kades Pahami Pengelolaan Dana Desa

Hujan Deras dan Angin Kencang, Sebuah Pohon di Jember Tumbang Sampai Angkat Penutup Saluran Air

Meskipun ada sejumlah laporan diterima Dinkes terkait warga yang meninggal dunia karena DBD, pasien tersebut harus dicek secara menyeluruh untuk memastikan jika pasien itu memang positif terkena DBD.

"Karena DBD itu kan akibat virus yang dibawa oleh nyamuk, karenanya perlu pemeriksaan menyeluruh terhadap pasien," imbuh Nurul.

Gencar Lakukan Promosi dan Gelaran Acara, Pemkab Ingin Wujudkan Program Jember Kota Wisata Religi

Menurut Nurul sejak Januari hingga awal Maret ini dilaporkan 330 orang pasien suspect DBD di Jember.

Dari jumlah itu, sekitar 100 - 200 orang yang dinyatakan positif terjangkit DBD.

Nurul mengakui jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Memang ada peningkatan dibandingkan tahun lalu, yang suspect sekitar 330 mulai Januari sampai Maret, tetapi yang positif antara 100 - 200 pasien," lanjutnya.

Meski ada peningkatan jumlah pasien DBD dan ditemukan kasus kematian, Pemerintah Kabupaten Jember belum mengubah status penangananan DBD menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Menurut Nurul, sejauh ini hanya dua daerah di Jawa Timur yang dinyatakan KLB DBD yakni Ponorogo dan Kediri.

Nurul menambahkan kenaikan jumlah pasien DBD ini berbarengan dengan siklus lima tahunan angka DBD.

Terjadi peningkatan jumlah pasien DBD di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Jember, dalam rentang waktu lima tahun.

Tiga kecamatan kawasan kota yakni Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates, kata Nurul, masih menempati kawasan dengan jumlah pasien DBD terbanyak di Jember.

Karenanya, dia mengajak semua pihak meningkatkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved