Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Forum Kesatuan Pemuda Sumenep Sebut Peresmian Penyaluran Gas Lapangan TSB Fase-2 Kurang Transparan

Forum Kesatuan Pemuda Sumenep sebut Peresmian Penyaluran Gas Lapangan Terang Serasun Batur (TSB) Fase kedua dinilai kurang transparan.

TRIBUNMADURA.COM/ALI HAFIDZ SYAHBANA
Peresmian Penyaluran Gas Lapangan Terang Serasun Batur (TSB) Fase kedua di Hotel Sheraton Surabaya, Rabu (20/3/2019). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Pemuda yang tergabung dalam Forum Kesatuan Pemuda Sumenep (FOKUS) mengatakan Peresmian Penyaluran Gas Lapangan Terang Serasun Batur (TSB) Fase kedua dinilai kurang transparan dan tidak sesuai harapan.

"Kami sangat menyayangkan Pemkab Sumenep itu tidak bisa bekerja sama dengan baik atas pengelolaan minyak yang selama ini di eksploitasi, seharusnya sebagai daerah penghasil migas menjadi perioritas dalam upaya taraf kesejahteraan masyarakat, meski liftingnya dimiliki provinsi atau pusat sekalipun," kata Ketua FOKUS Imam Arifin, Kamis (21/3/2019).

Sebab pemenuhan hak dasar, kata dia, utamanya kesejahteraan wilayah terdampak masih jauh dari harapan bersama.

Dinas ESDM Jatim Sebut Produksi Lapangan TSB Fase-2 Bisa Penuhi Kebutuhan Gas Sampai 20 Tahun

Anggaran Yang Efisien, ESDM Fokus ke Infrastruktur Rakyat

"Perlu diketahui oleh semua lapisan masyarakat bahwa Rabu (20/3) lalu dilaksanakan Peresmian Penyaluran Gas Lapangan Terang Serasun Batur (TSB) Fase kedua di Hotel Sheraton Surabaya, dengan demikian bisa dipersepsikan peresmian minyak yang dilaksanakan kemarin itu diam-diam. Kenapa harus diletakkan di Surabaya? Kenapa bukan di daerah penghasil?," kritiknya.

Imam mengatakan bahwa baru seumur jagung sudah tidak berkomitmen baik, bahkan pikahnya menilai pemerintah daerah kongkalikong atau sekongkol dengan perusahaaan minyak sehingga masyarakat tidak perlu diberi tahu.

"Kami akan mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengawal migas di Sumenep, agar sesuai harapan dan kesejahteraan masyrakat lebih terjamin," katanya.

Kementerian ESDM Bangun Sumur Bor Antisipasi Kekeringan di Banyuwangi

Terjerat Kasus Pungli, Mantan Kasi Dinas ESDM Jatim akan Segera Disidangkan

Transpransi DBH Migas dan pengelolaan CSR sampai saat ini masyrakat Sumenep masih dikatakan awam.

Sebab hal itu tidak ditampakkan atau bisa saja disembunyikan oleh penikmat migas kita.

"Oleh karenanya kami meminta perusahaan minyak yang beroperasi di kota Sumenep tercinta ini harus berkantor di daerah penghasil," pintanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved