Tujuh Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Ikuti Program IAC, Kuliah dan Kerja di Taiwan
Sebanyak tujuh lulusan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya terpilih mengikuti program 2+1 Industri Academia Collaboration di Taiwan.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak tujuh lulusan Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya terpilih mengikuti program 2+1 Industri Academia Collaboration di Taiwan.
Program tersebut digagas oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemendikti) bersama Taipe Economic and Trade Office (TETO).
Direktur PPNS Eko Julianto mengatakan, program ini memungkinkan para lulusan D3 untuk studi lanjut di Universitas mitra di luar negeri.
• Politeknik Negeri di Surabaya PENS dan PPNS Siap Terima Mahasiswa Baru Jalur PMDK, Berikut Kuotanya
• PPNS Raih Raih Akreditasi A dari Kemenristekdikti, Masuk 2% Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia
Pembekalan dan pelepasan pun dilakukan kepada tujuh mahasiswa PPNS terpilih. Direktur PPNS dan internasional office PPNS juga memberikan wejangan kepada mereka.
"Kuliah di luar negeri harus bisa menjaga pergaulan, kalian itu duta Indonesia dan duta PPNS. Harus bisa menjaga nama baik di sana," kata Eko Julianto pada rilis yang diterima, Rabu (20/3/2019).
Eko mengatakan, tujuh mahasiswanya diberangkatkan bersama sekitar 100 lulusan politeknik terbaik di Indonesia.
"Program ini tidak hanya studi lanjut di univeristas mitra luar negeri tetapi mereka juga akan magang di perusahaan-perusahaan di Taiwan," katanya.
Pihaknya mengatakan meski sempat ada isu tentang magang di Taiwan yang sempat beredar, Kementerian memastikan program G to G atau kerjasama antar pemerintah ini legal dan terprogram.
Sementata itu, Kepala International Office PPNS Mat Syai'in mengatakan dari tujuh mahasiswa yang berangkat, empat diantaranya mahasiswa bidik misi dan dua lulusan SMK.
"Kami memberikan contoh bahwa mahasiswa bidik misi atau kurang mampu pun bisa mencapai cita-cotanya. Sekarang sudah tidak ada lagi halangan jika ingin meraih cita-cita termasuk kuliah di luar negeri," kata Mat Syai'in.
Mahasiswa program IAC ini akan mendapatkan beasiswa berupa SPP di luar negeri, tiket pesawat dan settlement allowance selama satu bulan.
• Kampung Lalu Lintas Jambangan Surabaya, Wajibkan Warga Pakai Helm Walau Berkendara di Area Kampung
• Jaga Lingkungan Sehat, Kampung Jambangan Larang Warga Merokok di Dalam Rumah, Ada Tutor Sebayanya!
"Mahasiswa diperbolehkan bekerja selama 20 jam per minggu untuk membantu mereka membiayai kebutuhan sehari-hari selama kuliah," katanya.
Tujuh orang itu akan kuliah di tiga universitas berbeda yaitu Minghsin University of Scienc and Technology, Cheng Shiu University, dan Chien Hsin University of Science and Technology pada jurusan Civil Engineering, Mechanical Engineering, Electrical Engineering.
Pelepasan resmi akan dilaksanakan di Jakarta oleh Menristekdikti pada 26 Maret 2019.