Indonesian Craft in Practice, UK Petra Surabaya Kenalkan Permainan Enggrang ke Lima Mahasiswa Asing
Di tangan lima mahasiswa asing, permainan tradisional enggrang yang kerap kali berwarna cokelat khas bambu dihias berbagai corak lukisan.
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Di tangan lima mahasiswa asing, permainan tradisional enggrang yang kerap kali berwarna cokelat khas bambu dihias berbagai corak lukisan.
Kegiatan melukis enggrang kepada lima mahasiswa asing ini merupakan bagian dari program Indonesian Spectrum yang digelar oleh Universitas Kristen Petra, Rabu (27/3/2019).
Indonesian Spectrum merupakan program satu tahun untuk mahasiswa asing yang ingin belajar mengenai Indonesia di UK Petra.
• Padukan Masakan Prancis dan Nusantara, UK Petra Surabaya Sajikan Scallop Bersaus Rempah Indonesia
• Kemenperin Gandeng UK Petra Gelar Makers Talk, Jadi Stimulus dan Motivasi Generasi Muda Ikut IFCC
Lima mahasiswa asing diminta menghias enggrang yang telah disiapkan selama mata kuliah Indonesian Craft in Practice di laboratorium bahan Desain Interior di basement Gedung Q kampus UK Petra Surabaya.
Dosen mata kuliah Indonesian Craft In Practice, Andereas Pandu Setiawan mengatakan, kegiatan menghias enggrang ini sebagai pengenalan kesenirupaan hasil budaya Indonesia.
"Mata kuliah ini mempelajari berbagai media rupa yang menjadi bagian keseharian masyarakat Indonesia. Salah satunya praktikum membuat benda seni rupa sebagau pemenuhan rekreasi yaitu permainan enggrang," katanya.
• UK Petra Surabaya Sajikan Kuliner ala Perancis Berbahan Kluek dan Edamame di Festival Gout de France
• Menristekdikti Resmikan Gedung Baru Berkonsep Green Building di UK Petra Surabaya
Terdapat lima mahasiswa asing yang terdiri dari Choi Sungwon dari Korea Selatan, Hwang Jeongwon asal Korea Selatan, Kim Yujin dari Korea Selatan, Natalia Saldanha dari Timor Leste dan Sadullobek asal Tajikistan yang belajar di UK Petra.
Tak hanya menghias dengan menggunakan cat lukis, para mahasiswa asing juga mencoba memainkan permainan enggrang tersebut.
"Biasanya tampilannya tidak dihias, tapi mereka belajar menghias sekaligus belajar menggunakannya," imbuhnya.