Ada Pawai Budaya HUT Kota Blitar, Ruas Jalan Ditutup Besok, Mulai Jl Merdeka Hingga Jl Supriyadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sejumlah ruas jalan di Kota Blitar ditutup pada Senin (1/4/2019).

Penutupan sejumlah ruas jalan itu untuk kegiatan Pawai Budaya dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-113 Kota Blitar.

"Terutama di wilayah start, di Jl Merdeka atau depan kantor Wali Kota akan kami sterilkan dari kendaraan mulai pukul 09.00 WIB," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Blitar, Priyo Suhartono, Minggu (31/3/2019).

• PT KAI Renovasi Stasiun Blitar Jelang Lebaran, Tambah Selasar 150 Meter dan Ada Patung Bung Karno

• Sembilan Anak Didik LPKA Blitar akan Ikut UNBK di SMA YP Kotamadya

Rute peserta Pawai Budaya dimulai dari depan kantor Wali Kota Blitar atau Jl Merdeka. Dari Jl Merdeka, peserta pawai berjalan ke barat lalu belok kanan ke Jl Teratai menuju Jl Mastrip.

Selanjutnya, peserta berjalan ke timur menuju Jl TGP, Jl Panglima Sudirman, dan menuju finish di Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jl Sudanco Supriyadi.

• Mencuri Ponsel Milik Pacarnya di Kota Malang, Residivis Asal Blitar Terancam Hukuman 7 Tahun Penjara

Petugas Dishub melakukan rekayasaya di sejumlah ruas jalan yang dilewati peserta pawai.

Petugas menutup sejumlah ruas jalan yang akan dilewati para peserta pawai. Misalnya, dari sebelah timur, petugas menutup Jl A Yani, Jl Sultan Agung, dan Jl Sudanco Supriyadi. Petugas juga menutup sejumlah ruas jalan yang menuju ke Jl Merdeka.

Seperti Jl HOS Cokroaminoto, Jl Kelud, Jl Merapi, Jl Masjid, dan Jl Lawu. Dari arah barat, petugas menutup ruas Jl Mawar. Kendaraan dari barat yang menuju ke Malang, dialihkan lewat Jl Cepaka, Jl Melati, menuju ke Jl Veteran sisi selatan.

"Kami menyiagakan petugas di tiap titik untuk mengalihkan arus lalu lintas. Kami sudah berkoordinasi dengan polisi untuk pengaturan arus lalu lintas. Kami juga mengimbau masyarakat menghindari masuk ke kota agar tidak terjebak macet," ujar Priyo.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar selaku Ketua Panitia Pawai Budaya, Triman Prasetyono mengatakan jumlah peserta pawai sebanyak 46 kelompok. Para peserta berasal dari OPD, sekolah, hotel, dan perwakilan lembaga swasta lainnya.

Triman menjelaskan, rombongan peserta pawai juga dikonsep secara berurutan. Panitia membagi tiga kelompok dalam pemberangkatan peserta pawai.

Misalnya, kelompak A khusus peserta yang menampilkan nuansa budaya di masa Kerajaan Majapahit dan zaman pada masa Kesultanan Mataram.

Kelompok B khusus peserta yang menampilkan cerita pada zaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang. Sedangkan kelompok C menampilkan cerita pada masa revolusi perang kemerdekaan dan masa awal kemerdekaan.

"Dari penampilan peserta pawai, penonton akan disuguhi alur cerita mulai dari zaman kerajaan sampai zaman kemerdekaan," kata Triman.