Kebijakan Kawasan Stiker, Rektor Bolehkan Ojek Online Masuk UB Lagi, Tapi Tak Boleh Ngetem di Kampus
Kebijakan Kawasan Stiker, Rektor Bolehkan Ojek Online Masuk UB Lagi, Tapi Tak Boleh Ngetem di Kampus.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof Dr Ir Nuhfil Hanani MS memenuhi tuntutan mahasiswa UB yang mendemo kebijakan masuk UB memakai stiker, Senin (1/4/2019).
Ia memenuhi mahasiswa yang menunggunya di halaman rektorat.
Nuhfil menyatakan ojek online diperbolehkan masuk UB lagi.
• Pro Kontra Kebijakan Kawasan Berstiker Universitas Brawijaya Malang Menurut Mahasiswa
• Ribuan Pelajar Hadiri Upacara HUT Kota Malang ke-105 di Stadion Gajayana
"Tapi nanti akan ditentukan dulu drop zonenya. Tapi tidak boleh ngetem di UB. Dan saya minta mahasiswa juga jadi relawan untuk mengawasi," ujar Nuhfil pada mereka.
Mahasiswa sontak menjawab siap.
Pertemuan membahas titip drop zone akan dilakukan pada Senin sore pukul 16.00 WIB.
• Menjajaki Trek Menantang di Air Terjun Coban Jidor Kabupaten Malang, Surganya Para Traveler
Selain itu, jika menjemput penumpang di kawasan kampus UB maka ojek online harus menunjukkan bukti ordernya.
Sedang bus tayo, sebutan buat shuttle bus otomatis tidak dipakai lagi jika ojek online boleh masuk kampus.
"Nantinya bus akan dipakai untuk mendukung kegiatan akademis misalkan untuk praktikum," tambah M Sandy, Presiden BEM FH UB.
Untuk pemberlakuan kebijakan ini akan kerjasama dengan operator ojol, sehingga jika melanggar agar disanksi oleh operator/manajemen ojol.