National Hospital Bentuk Komunitas Parkinson, Diwadahi Dalam Media Sosial, Bakal Ada Pertemuan Rutin
National Hospital Bentuk Komunitas Parkinson, Diwadahi Dalam Media Sosial, Bakal Ada Pertemuan Rutin
Penulis: Hefty Suud | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - dr Achmad Fahmi SpBS mengatakan bahwa Parkinson adalah penyakit yang belum diketahui penyababnya. Oleh sebab itu metode penyembuhannya pun belum ditemukan.
Pengobatan yang dapat dilakukan untuk penderita parkinson, bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Bukan menyembuhkan pasien dengan penyakit tersebut.
• Mengenal Parkinson, Penyakit yang Sebabkan Drummer Mr. Big Pat Torpey Meninggal Dunia
• Pasien dan Keluarga Pasien Gunakan Hak Pilihnya di National Hospital Surabaya
• National Hospital Surabaya Gelar Simulasi Gempa dan Kebakaran, Damkar Gunakan Metode Vertical Rescue
• Sang Ayah Tersandung Kasus Pelecehan Pasien National Hospital, Anaknya Jadi Sering Sakit dan Opname
Meningkatkan kualitas hidup pasien penderita parkinson dapat dilakukan dengan bantuan medis dan terapi.
Namun dukungan dari orang sekitar dan sesama penderita parkinson, disebut dr Fahmi menjadi pendukung yang sangat penting.
Oleh sebeb itu, National Hospital membuat komunitas untuk pasiennya yang mengalami parkinson.
Komunitas tersebut, baru saja melakukan gathering pertamanya, kemarin, Minggu (22/4/2019), bertempat di National Hospital Surabaya Barat.
"National Hospital memiliki 768 pasien parkinson di Indonesia. Jumlah pasien parkinson terbesarnya ada di Surabaya yakni 200 pasien, oleh karena itu gathering pertama untuk Komunitas Pasien Penderita Parkinson dilakukan di Surabaya," jelas Adi Setiawan, Asisten Bedah Saraf National Hospital Surabaya Barat.
Sementara, imbuhnya, jumlah anggota dalam komunitas tersebut adalah 40 peserta. Semuanya merupakan pasien dari dr Fahmi.
Namun, ke depannya tidak akan menutup kemungkinan adanya penambahan jumlah.
Para anggota dalam komunitas tersebut, disampaikan Adi diwadahi dalam whatsapp group dan sosial media, serta website.
Melalui media tersebut, para pasien pun dapat saling bertukar pengalaman dan mendapatkan informasi terkini mengenai parkinson.
"Karena kasusnya begini, pasien parkinson itu suka bertanya dulu ke pasien lain yang sudah pernah melakukan pengobatan dengan operasi, baru mereka berani operasi.
Nah adanya komunitas ini, supaya mereka lebih mudah untuk sharing dan dr Fahmi pun masuk dalam whatsapp group komunitas ini," ujar Adi.
Selain terhubung melalui media elektronik, Adi pun mengatakan bahwa National Hospital juga akan mengadakan pertemuan-pertemuan rutin untuk para penderita parkinson.
"Kami pun berencana untuk mengadakan pertemuan rutin, baik yang itu sifatnya seminar atau kegiatan untuk penderita parkinson. Terdekat, rencananya kami akan adakan taichi untuk penderita parkinson," imbuhnya.