Pemilu 2019
Pengamat Politik Universitas Airlangga Ungkap Pihak-Pihak yang Akan Diuntungkan pada Pemilu 2019
Pengamat Politik Universitas Airlangga ungkap pihak yang diuntungkan dalma Pemilu 2019.
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengamat Politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Hariadi mengungkapkan bagaimana strategi beberapa partai politik bisa mempertahankan perolehan suara parpol besar dari hadangan berbagai parpol kecil yang baru dibentuk khususnya di Jawa Timur.
Hariadi mengatakan partai politik besar tidak hanya diuntungkan karena sudah dikenal dan punya basis pemilih yang militan. Akan tetapi juga diuntungkan oleh sistem Pemilu legislatif Sainte Lague untuk menghitung suara.
Beberapa partai politik besar tentu saja sudah punya strategi untuk bisa mempertahankan suaranya dari hadangan berbagai parpol kecil yang baru dibentuk, khususnya di Jawa Timur.
• Saksi Prabowo-Sandi Ungkap Alasan Tak Mau Tanda Tangan Hasil Real Count KPU, Sebut Soal Mandat BPP
Sebab, partai politik besar tidak hanya diuntungkan karena sudah dikenal dan punya basis pemilih yang militant, tetapi juga diuntungkan oleh sistem Sainte Lague untuk menghitung suara pada Pemilu 2019.
Bagaimana cara partai PDI Perjuangan maupun PKB dan PKS serta partai politik lainnya bisa memperoleh suara yang konsisten di Jawa Timur?
Di Jatim sendiri merupakan wilayah basis PKB. Sempat PDI Perjuangan menjadi amat perkasa, dan bahkan cenderung melampaui PKB.
• Lolos dari Dapil Neraka, Caleg PAN Sungkono Diprediksi Melenggang ke Senayan, Jadi Kandidat DPR RI
Tetapi PKB diuntungkan oleh persebaran caleg-nya yang lebih merata serta limpahan suara dari konstituen PPP, akibat musibah yang menimpa Romahurmuziy (Rommy), Ketua Umum PPP.
Seberapa besar imbasnya musibah itu bagi PPP, hingga menjadi peluang untuk PKB?
Setidaknya ini menghalangi konsolidasi PPP dalam menghadapi hari H Pemilu 2019. Pimpinan baru tak serta merta mudah mengonsolidasi dukungannya.
Sementara PKS diuntungkan tidak hanya karena ada figur KH Laura Situbondo, tapi diuntungkan oleh keyakinan beberapa komunitas pesantren bahwa Jokowi adalah antimuslim dan prokomunis.
• UPDATE REAL COUNT KPU, Jokowi-Maruf Amin Menang 70 Persen, Saksi Prabowo-Sandi Enggan Tanda Tangan
Tema kampanye inilah yang selalu didengungkan timses dan jaringan Prabowo-Sandi dan sukses menopang raihan suara PKS dan Partai Gerindra di Jatim.
PAN tidak beruntung di Jatim bukan sekadar minim tokoh, tetapi terkena imbas negatif dari ulah politik Amin Rais yang memang tidak disuka oleh masyarakat Jatim.
Menariknya, semua partai di Jatim sulit menandingi kebesaran PDI Perjuangan dan PKB.
Baik itu Partai Demokrat maupun Partai Golkar, sulit mengatasi kebesaran PDI Perjuangan dan PKB di Jatim.
Pada saat bersamaan, Partai PSI menjadi fenomena baru. Partai yang banyak mendapat apresiasi di perkotaan besar di Jatim.
Tampaknya sebagian pemilih di Jatim ingin berspekulasi terhadap partai baru yang dipersepsi punya harapan baru bagi anak-anak muda.
Terkait peluang PSI pada Pemilu 2024 untuk lolos ke Senayan, bergantung pada performa kader-kadernya yang terpilih jadi legislatif di daerah. Juga, bergantung pada dukungan dana. (don/nen)