Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya Jelaskan Penyebab Turunnya Penumpang
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya jelaskan penyebab menurunnya jumlah penumpang di bandara.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya jelaskan penyebab menurunnya jumlah penumpang di bandara.
Plt. Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya, Nafhan Syahroni mengatakan penyebabnya adalah adanya tol Trans Jawa. Yang telah menyambung di beberapa wilayah di Pulau Jawa.
"Karena adanya tol tersebut membuat beberapa bandara yang kita awasi mengalami penurunan penumpang. Seperti di Solo, Yogyakarta, Juanda, dan Semarang, " ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (28/5/2019).
Ia kemudian menjelaskan dari empat bandara tersebut, yang mengalami penurunan paling besar adalah di Solo.
"Bandara Udara Adi Sumarmo Solo mengalami penurunan penumpang hingga 35 - 40 %, Bandara Udara Juanda sekitar 20 %. Dan untuk Bandara Udara Adisutjipto Yogyakarta dan Bandara Udara Ahmad Yani Semarang hanya mengalami penurunan sekitar 5 - 10 %," terangnya.
Ia juga menambahkan, dengan adanya penurunan penumpang tersebut maka tidak perlu khawatir terjadi lonjakan penumpang.
• Muncikari Siska Dituntut Pidana 7 Bulan Penjara, Kuasa Hukum Pilih Ajukan Pembelaan
• Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran Pada H-3, Tiket Online PT DLU Keberangkatan H-3 Ludes Terjual
• Andre Taulany Ungkap Rasa Syukur Bisa Kembali ke Televisi, Selama Istirahat Memilih Matikan Sosmed
Nafhan pun juga berkomentar soal tarif tiket yang masih dikeluhkan oleh beberapa konsumen karena harganya masih terlalu tinggi.
"Sebenarnya tarif batas atas tiket pada tahun ini lebih rendah daripada tahun lalu. Dan juga pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menhub No. 106 Tahun 2019 yang menyatakan tarif tiket batas atas diturunkan 12 - 16 %. Sehingga sebagai contoh maskapai Garuda ekonomi full service yang biasanya Rp. 1,7 juta mungkin sekarang bisa murah," tandasnya.
Sebelumnya, General Manager PT. Angkasa Pura I Juanda, Heru Prasetyo mengakui untuk mudik lebaran tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya.
"Karena di tahun ini kita mengalami penurunan dari berbagai sektor. Sektor jumlah pergerakan pesawat turun 17 %, jumlah penumpang menurun hanya sekitar 22 %, dan kargo sekitar 4,8 %," pungkasnya.