Pendaftaran Dibuka 11 Juni, Simak Inilah 13 SMP yang Ditetapkan Jadi SMP Inklusi dalam PPDB 2019
Sebanyak 13 sekolah ditetapkan dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Kota Malang lalu untuk SMP inklusi.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebanyak 13 sekolah ditetapkan dalam PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Kota Malang lalu untuk SMP inklusi.
Ini diatur dalam juknis PPDB. 13 sekolah itu meliputi SMPN 18, SMPN 25, SMP Lab UM, SMP Muhammadiyah 2, SMP Sriwedari, SMP Plus Al Kautsar, SMP Bhakti, SMP Kristen Charis, SMPK Bhakti Luhur, SMPN 12, SMPN 7, SMPN 10 dan SMPN 14.
"Di SMPN 7 hanya menerima satu orang dengan sistem offline," jelas Supriyanto, Kepala SMPN 7 Kota Malang pada suryamalang.com (grup TribunJatim.com), Minggu (9/6/2019).
• Dindik Jatim Pastikan Pelayanan Pengambilan Pin PPDB SMA/SMK Tetap Buka Meski Libur Lebaran
• Inilah Peraih Nilai UNBK SMP Tertinggi se Kota Malang, Ternyata Senang Latihan Soal Lewat YouTube
Sedang di SMP Sriwedari juga tidak menerima banyak ABK karena tak memiliki banyak guru pembantu khusus (GPK).
Menurut Rudianto, Kepala SMP Sriwedari, siswa ABK dan reguler dalam satu kelas. Sehingga mereka berbaur dengan temannya yang lain dan dalam pergaulan sekolah juga tidak ada perbedaan.
Sedang untuk jenjang SD juga telah ditetapkan dengan pada sejumlah SD untuk ABK. Sementara di jenjang masuk SMAN dan SMKN juga memberi kesempatan pada siswa ABK secara offline.
Sesuai jadwal di web ppdbjatim.net, jalur inklusi, prestasi, perpindahan orangtua dan keluarga tidak mampu bisa melakukan pendaftaran mulai 11-13 Juni 2019 di SMAN-SMKN mulai pukul 08.00-14.00 WIB.
Kemudian pada 14-15 Juni 2019 dilakukan verifikasi dan validasi. Sedang pengumuman pada 17 Juni 2019 dan daftar ulang pada 17-18 Juni 2019.
• Pengambilan Pin PPDB SMA/SMK Negeri di Malang Mulai Menurun di Hari Ketiga, Hanya di Bawah 100 Orang
• Demi Daftarkan Anakanya di SMA Negeri, Para Orang Tua Rela Antri Sejak Subuh untuk Ambil PIN PPDB
Untuk inklusi, sesuai aturan, paling banyak menerima tiga siswa dalam tiap rombongan belajar (rombel) setiap rombel paling banyak menerima 36 siswa.
Sebagaimana di PPDB tahun lalu, misalkan di SMKN ada yang menerima ABK tuna rungu dan tuna wicara.
Mereka diarahkan pada program keahlian tertentu yang bisa dijangkau mereka. (Surya/Sylvianita Widyawati)