Sepanjang Tahun 2019, Kerugian Akibat Bencana Alam di Wilayah Kota Malang Mencapai Rp 9,8 Miliar
Sejak Januari hingga Mei 2019, total kerugian akibat bencana alam di Kota Malang mencapai Rp 9,8 Miliar.
Penulis: Benni Indo | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejak Januari hingga Mei 2019, total kerugian akibat bencana alam di Kota Malang mencapai Rp 9,8 Miliar.
Pusat Pengendalian dan Operasi Pusdalops (Pusdalops) BPBD Kota Malang dalam rilis resminya mencatat 13 kejadian bencana selama periode Mei 2019.
kejadian tanah longsor dan kebakaran merupakan jenis bencana alam yang kerap terjadi dan mendominasi di Kota Malang. Ada enam kali kejadian tanah longsor dan kebakaran. Lalu satu kali kejadian lain-lain.
• Kota Malang Daftar 10 Kota Kreatif Indonesia, Satu-satunya yang Menang di Game Developing
Menurut analisis bencana BPBD Kota Malang Mahfuzi belum lama ini, pihaknya menilai tanah longsor dan kebakaran merupakan bencana langganan. Hal ini diperkuat posisi geomorfologi wilayah dan kerapatan pemukiman di Kota Malang.
“Setiap bulan ada saja bencana longsor dan kebakaran. Kedua bencana ini tak dipengaruhi oleh musim meskipun ada hujan kebakaran bisa terjadi sebaliknya meski kemarau longsor juga mendera,” tuturnya.
Sementara itu, Pemkot Malang menyiapkan Rp 900 juta untuk perbaikan pasca bencana kepada warga Kota Malang yang mengalami bencana akibat tanah longsor. Program ini diakomodir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
• Gegara Komunitas Game Develepor Malang, Kota Malang Masuk 10 Nominasi Kota Kreatif di Indonesia
BPBD Kota Malang bakal memulai pembangunan kembali sarana prasarana warga yang rusak akibat bencana. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Koat Malang, Zerry Rizky.
Menurutnya kegiatan rehabilitasi dan perbaikan ini merupakan bagian dari rekonstruksi pasca bencana. Utamanya untuk memperbaiki sarana prasarana dasar agar masyarakat tidak terhambat dalam beraktivitas dan fasilitas yang rusak bisa berfungsi seperti semula.
“Saat ini proses desain perencanaannya sudah selesai,” kata Zerry.
BPBD Kota Malang akan melanjutkan proses tersebut ke tahap pengadaan barang dan jasa. Setidaknya terdapat delapan lokasi titik yang bakal direkonstruksi.
Di antaranya adalah Kelurahan Polehan, Jodipan, Tlogomas, Bandungrejosari, Tanjungrejo hingga Tulusrejo. Dikatakannya lagi rata-rata merupakan perbaikan dan pembangunan dinding penahan tanah.
“Ini juga sesuai aspirasi warga dalam musrenbang dan dokumen pengkajian kebutuhan pasca bencana. Kebanyakan meminta perbaikan plengsengan yang rusak terkena longsor,” jelasnya.
BPBD Kota Malang telah menerima berkas dokumen pengadaan. Kemudian akan mulai dilakukan proses melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) jika seluruh dokumen dianggap lengkap. Masyarakat diharap bersabar setelah proses pengadaan selesai maka konstruksi akan segera dilaksanakan.
(Benni Indo)