Hari Pertama PPDB SMP 2019 di Kota Batu Banyak Evaluasi, Petunjuk Alur Pendaftaran Masih Minim
Banyak kekurangan saat pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMP Negeri di Kota Batu hari pertama.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Banyak kekurangan saat pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019 tingkat SMP Negeri di Kota Batu hari pertama.
Seperti kurangnya petunjuk dari penyelenggara terkait alur pendaftaran.
Alhasil banyak orang tua yang tidak tahu bagaimana alur pendaftaran. Seperti yang diungkapkan Ningsih salah satu orang tua calon siswa.
Ia mengatakan tidak ada petunjuk dari sekolah dimana bisa mendapatkan nomor antrean.
• Dindik Wilayah Pasuruan Buka Pos Pelayanan PPDB 2019, Mulai Pagi Sampai Sore Selama Jam Kerja
• TPA PPDB SMPN Jalur Zonasi Kawasan Disebut Jadi Solusi Alternatif Pendaftaran Sekolah di Surabaya
"Saya ke sini sudah jam 6, saya lihat dari depan sekolah kok masih sepi. Ternyata sudah banyak yang antre tapi lewat belakang," kata dia saat tengah mengantre menunggu giliran verifikasi, di SMPN 1, Senin (17/6/2019).
Selain itu tidak ada pengeras suara saat memanggil nomor antrean. Sehingga orang tua dan siswa harus menunggu di depan pintu dan bergantian untuk masuk ke ruang entry data.
Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso mengatakan, karena ini hari pertama dan melihat antusias pendaftar yang banyak, saat hari kedua akan di perbaiki.
"Nanti diberi kursi untuk duduk di aula saat verifikasi data. Agar tidak berdiri sambil menunggu, kasihan harus berdiri lama," kata Punjul.
Alur ini termasuk alur yang sama seperti sekolah lainnya yang masuk dalam sistem PPDB Online jalur zonasi.
Ia menjelaskan, mengapa di SMPN 1 pengambilan nomor antrean harus lewat belakang sekolah.
Hal itu dikarenakan kebijakan sekolah agar tidak terjadi kemacetan di depan gerbang sekolah.
Menurutnya jalur zonasi ini untuk menghapus yang namanya sekolah favorit.
• Wali Murid Pertanyakan Syarat KIP di PPDB SMA, Kepala Sekolah SMKN 1 Mojoanyar Angkat Bicara
• Problem PPDB Mitra Warga di Surabaya, SMP Swasta Mengaku Merasa Dilecehkan Warga
"Yang paling penting adalah pemerataan pendidikan. Tidak ada yang namanya sekolah favorit. Semua sama, dan guru harus kerja keras dalam mendidik siswa ini nantinya," ungkapnya.
Seperti yang diketahui PPDB ada tiga jalur, yaitu jalur prestasi, jalur perpindahan orang tua, dan jalur zonasi.
Yang mengikuti jalur zonasi dengan sistem online ini hanya diikuti lima sekolah saja, yaitu SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 4, dan SMPN 6. Sekolah lainnya offline dan tidak ikut jalur zonasi. (Surya/Sany Eka Putri)