Aplikasi PPDB SMA/SMK Jatim Terhenti Sementara, Pagu SMAN di Kota Malang Sudah Terpenuhi
Dampak demo warga tentang PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sistem zonasi di Gedung Grahadi Surabaya membuat aplikasi PPDB dihentikan sementara.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Melia Luthfi Husnika
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Dampak demo warga tentang PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) sistem zonasi di Gedung Grahadi Surabaya membuat aplikasi PPDB dihentikan sementara.
Di layar hanya ada tulisan "Proses Zonasi Ditangguhkan. Sistem sedang dalam proses sinkronisasi", Rabu sore (19/6/2019). Padahal pendaftaran PPDB tinggal sehari, besok, Kamis (20/6/2019).
Sedang pengumuman pada 21 Juni 2019. Ema Sumiarti, Kancabdin Pendidikan Jatim Wilayah Kota Malang dan Kota Batu membenarkan hal itu.
"Ditutup sampai nanti malam," jelas Ema pada suryamalang.com. Hal ini karena ada demo orangtua yang ingin PPDB dikembalikan pada sistem tahun lalu. Dimana untuk masuk SMAN bersaing dengan NUN, bukan zonasi.
• Dindik Jatim Sinkronisasi Website PPDB Selama Penutupan Sementara Pendaftaran, Data Tak Bakal Hilang
• PPDB SMA/SMK Negeri Resmi Ditutup Sementara Dindik Jatim, Info Selanjutnya Tunggu Putusan Kementrian
Sistem zonasi hanya diberlakukan untuk masuk SMAN. Zonasinya sebesar 70 persen. Yaitu 50 persen berdasarkan jarak rumah-sekolah dan 20 persen berdasarkan nilai NUN.
Jika pendaftar tak lolos diseleksi zonasi, baru diseleksi dengan NUN. Haryanto, Kepala SMAN 2 Kota Malang menyatakan pendaftar tidak akan dirugikan. "Kalau untuk SMAN di Kota Malang sampai saat ini pagunya sudah terpenuhi," lanjutnya.
Dikatakan, sebuah kebijakan memang selalu ada yg diuntungkan dan dirugikan, walaupun tujuan besarnya baik.
Namun lokasi sekolah belum merata. Dari kondisi di lapangan, dengan zonasi, yang diuntungkan adalah yang punya rumah dekat sekolah.
Hari pertama pendaftaran PPDB SMAN saja sudah banyak yang gugur karena masalah jarak rumah-sekolah. Dari pantauan di web pppd, yang diterima di zonasi SMAN, paling jauh dibawah 2 km.
Ana Mariani, walimurid pendaftar menyatakan baru tahu masalah sistem asplikasi PPDB dari anaknya.
Dia juga sempat galau dengan zonasi. Sebab rumahnya di Oma View. Pilihan di Kecamatan Kedungkandang yaitu SMAN 10 dan 6.
Jaraknya sudah lebih dari 3 km. "Nama anak saya sudah hilang dari pemeringkatan SMAN 6 kemarin. Maka saya daftarkan ke SMA swasta. Sudah daftar ulang dan membayar," kata dia.
Tapi kemudian namanya muncul lagi di pemeringkatan SMAN 6. "Ini benar apa PHP ya? Apalagi ada ini (aplikasi tak bisa diakses)," jelasnya.
Ia memutuskan menunggu pengumuman pada 21 Juni 2019 nanti. Jika benar diterima, maka akan memilih ke SMAN. "Anaknya ingin sekolah negeri," jelas dosen ini.
(Sylvianita Widyawati)