Keluhan Wali Murid Soal Zonasi PPDB di Tulungagung, Sebut Tak Adil Bagi Siswa yang Jauh dari Sekolah
Sebanyak 500 formulir pendaftaran di SMPN 1 Tulungagung langsung habis pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), Rabu (19/6/2019).
Penulis: David Yohanes | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak 500 formulir pendaftaran di SMPN 1 Tulungagung langsung habis pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), Rabu (19/6/2019).
Bahkan antrean pendaftar sudah terjadi sejak pukul 04.30 WIB.
Para pendaftar khawatir, mereka tidak mendapatkan nomor urut.
Meski penerapan sistem zonasi untuk pemerataan dan menghapus sekolah favorit, namun tidak diungkiri predikat sekolah favorit masih menjadi incaran.
• Sistem Zonasi PPDB 2019 Tuai Protes dari Wali Murid, Pakar Sebut Masalah Strata Sosial Ekonomi
• Forum Komunikasi Kelurahan Krian Minta Sistem Zonasi PPDB Dihentikan, Surati Bupati & DPRD Sidoarjo
“Kalau boleh jujur, siapa orang tua yang mau menyekolahkan anaknya di sekolah pinggiran?” ucap seorang wali murid yang biasa dipanggil Ambar.
Menurut Ambar, meski pun predikat sekolah favorit dihapus, namun kualitas pendidikan tidak bisa dibohongi.
Sekolah seperti SMPN 1 Tulungagung dan SMPN 2 Tulungagung, pasti lebih berkualitas dibanding sekolah pinggiran.
“Kecuali guru dari sekolah favorit ini dipindah semua ke sekolah pinggiran. Fasilitasnya juga disamakan, baru akan ada sekolah berkualitas di pinggiran,” sambungnya.
Selain itu sistem zonasi meninggalkan rasa ketidakadilan bagi siswa yang jauh dari sekolah.
Ia menggambarkan, siswa yang tinggal di dekat sekolah tidak perlu belajar rajin.
Seberapa jelek nilai mereka, dengan mudah bisa masuk sekolah berkualitas.
“Bagi mereka yang tinggal di sekolah, buat apa belajar susah-sasah. Toh bermodal jarak, mereka pasti diterima," kata Ambar.
Sementara siswa yang rumahnya jauh harus bersaing ketat beradu jarak dengan siswa lain.
• Aplikasi PPDB SMA/SMK Jatim Terhenti Sementara, Pagu SMAN di Kota Malang Sudah Terpenuhi
• Dindik Jatim Sinkronisasi Website PPDB Selama Penutupan Sementara Pendaftaran, Data Tak Bakal Hilang
Mereka terancam gagal masuk sekolah negeri, jika kalah dekat dibanding siswa lain.
Untuk masuk sekolah berkualitas, mereka juga harus punya prestasi atau nilai akademik yang tinggi.
“Kami yang dipinggiran kalau pasrah, bisa terlempar ke swasta. Meski pun zonasi mengatur desa per desa, tapi kalah dekat berarti kalah bersaing,” keluh Ambar. (Surya/David Yohanes)