Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kilas Balik

Sintong Tolak Kirimkan Helikopter Saat Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, 35 Tahun Kemudian Dipuji

Pernah terjadi saat tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono dikepung musuh saat mencari kelompok yang menembak anggota Kopassus.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Januar
Tribunnews/Fransiskus Adhiyuda dan IST via TribunMedan
Sintong Tolak Kirimkan Helikopter Saat Tim Kopassus Hendropriyono Dikepung, 35 Tahun Kemudian Dipuji 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah detik-detik saat tim Kopassus Hendropriyono dikepung.

Tim Kopassus Hendropriyono harus bertempur selama dua hari.

Pasalnya, Sintong Panjaitan sebagai komandan menolak mengirim helikopter untuk evakuasi.

Namun keputusannya itu 35 tahun kemudian mendapat pujian.

Simak cerita lengkapnya.

Munarman Sebut Semua Kasus Rizieq Shihab Sudah SP3, Polisi Ungkap Hal Berbeda, Siapa yang Benar?

VIRAL Foto Siswa Tempo Dulu Belajar di Kelas, Sejarawan Bongkar Kejanggalan: Jadi Tidak Masuk Akal

Ada yang Mati Aku Tanggung Jawab, Ucap Komandan Kopassus Lawan Komunis, Perwira Remaja Diturunkan

Pernah terjadi saat tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono dikepung musuh saat mencari kelompok yang menembak anggota Kopassus.

Kisah ini terjadi saat operasi menumpas pemberontak Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS), Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) yang berhaluan komunis.

Tim Komando Pasukan Sandhi Yudha (Kopassandha) yang saat ini bernama Kopassus dipimpin oleh Hendropriyono memburu pemberontak yang menembak mati anggota Kopassus.

Hendropriyono ditugaskan oleh Sintong Panjaitan untuk mencari pelaku penembakan.

Kisah Sintong Panjaitan Saksikan Danjen Kopassus Kolonel Moeng Telan Ular Sanca di Depan Murid-murid

Ilustrasi - Satuan Kopassus saat parade pasukan dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada gladi bersih upacara Hari Ulang Tahun ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017).
Ilustrasi - Satuan Kopassus saat parade pasukan dan alat utama sistem pertahanan (alutsista) pada gladi bersih upacara Hari Ulang Tahun ke-72 TNI di Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten, Selasa (3/10/2017). (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)

Sintong Panjaitan saat itu merupakan Komandan Satgas 42/Kopassandha yang ditugaskan menggantikan Satgas 32/Kopassandha dan Kompi A Yonif 412 Kodam VII/Diponegoro

Kisah ini dilansir TribunJambi (grup TribunJatim.com) dari buku Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando karangan Hendro Subroto yang diterbitkan oleh penerbit Kompas.

Dalam setiap briefing Sintong Panjaitan selalu menegaskan kalau militer membuat bivak jangan di dekat sumber air.

Beda dengan Pramuka yang membuat bivak selalu dekat dengan air karena memudahkan mereka untuk mandi, memasak, buang air dan keperluan lainnya.

Agus Hernoto, Prajurit Kopassus Berkaki Satu Selalu Dicari Soeharto, Benny Moerdani Bela Mati-matian

Gerombolan komunis banyak melakukan gerakan menyusuri sungai kecil untuk menghilangkan jejak.

Penekanan Sintong itu ternyata tidak diindahkan oleh anak buahnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved