Gegara Isu Tsunami di Tulungagung, Warga Pantai Sine Semburat Berlarian, Anak-anak Terpisah dari Ibu
Gegara isu tsunami, warga yang menonton pertunjukan kesenian jaranan di Pantai Sine Tulungagung semburat berlarian.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Warga Pantai Sine, di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, tengah menggelar rangkaian acara Labuh Laut, Jumat (19/7/2019) malam.
Saat itu, tengah ditampilkan kesenian jaranan, dan disaksikan warga kampung yang tidak seberapa luas ini.
Namun di tengah pertunjukan, terjadi kekacauan.
Tiba-tiba tersebar isu akan ada tsunami yang melanda Pantai Sine.
• Impian Remaja Pasangan Buruh Migran dari Tulungagung Terwujud, Jadi Anggota Paskibraka
• Jalin Matra PFK Kembali Jadi Program Inovasi Pelayanan Publik Andalan Pemprov Jawa Timur
Ratusan orang yang tengah menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional ini pun semburat menyelamatkan diri.
Kursi-kursi bergelimpangan karena diterjang warga yang berusaha lari ke pegunungan.
Dalam waktu singkat, warga berlomba menyalakan motor dan berusaha melaju lebih dulu.
Namun karena akses jalan satu-satunya tidak seberapa lebar, situasi macet dan terjadi kekacauan.
Sejumlah ibu terpisah dari anaknya saat menyelamatkan diri.
Menurut Andri, kekacauan itu bermula dari munculnya isu tsunami.
• Berbekal Harta Warisan Orang Tua, Nenek Sarmi Asal Tulungagung Akhirnya Berangkat Haji
• Belum Mendapat Izin, Persebaya Surabaya Gagal Bisa Gelar Latihan di Stadion Gelora 10 November
Beberapa hari sebelumnya memang ada pesan berantai lewat WhatsApp, tentang adanya megathrust di pesisir selatan Jawa.
“Pesan ini sudah menimbulkan ketakutan di antara warga,” ucap Andri.
Dalam pesan itu, akan terjadi gempa dahsyat yang menimbulkan gelombang setinggi 90 meter.
Isu tsunami Tulungagung akan menerjang 22 pantai yang ada di Tulungagung.
Apalagi di media sosial ada yang menulis, tsunami akan terjadi antara Jumat (19/7/2019) hingga pertengahan Agustus mendatang.