Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pengakuan 2 Perampok Toko Swalayan yang Ditembak Polisi, Nekat Merampok Karena Sepi Barang Rongsokan

Pengakuan 2 Perampok Toko Swalayan yang Ditembak Polisi, Nekat Merampok Karena Sepi Barang Rongsokan.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Imam dan Roni saat dikeler Tim Satreskrim Polrestabes Surabaya 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satreskrim Polrestabes Surabaya berhasil meringkus kawanan perampok yang beraksi menyasar toko swalayan di Surabaya dan Sidoarjo beberapa waktu lalu.

Mereka adalah Imam Ghozali (28) warga asal Pamekasan dan Roni Wijaya (28) warga Jalan Kedungmangu Surabaya.

Keduanya ditangkap Rabu (24/7/2019) kemarin, namun diwaktu dan lokasi yang berbeda.

Lima Kali Merampok Toko Swalayan, Dua Kawanan Perampok Bersenjata Diringkus Polrestabes Surabaya

Aksi Perampok Kambuhan dari Lumajang Terhenti Seusai Ditembak Kaki, Ini Daftar Kejahatan di 23 TKP

Polisi Buru 2 Perampok Minimarket di Kenjeran Surabaya, Diduga Pelaku Juga Rampok di Simokerto

Imam Ghozali diringkus polisi sekitar pukul 20.30 WIB di Jalan Krembangan.

Ditangkapnya kawanan perampok itu, merupakan jawaban dari tindakan tegas Polrestabes Surabaya atas laporan masyarakat yang juga sudah terlanjur viral di media sosial (Medsos) tentang maraknya perampokkan di toko swalayan.

Dari dua pelaku itu, hanya Imam Ghozali (28) yang cukup lugas menjawab rentetan pertanyaan para awakmedia.

Dibandingkan Roni yang sejak awal dikeler dari balik pintu Gedung Command Centre Polrestabes Surabaya tampak menundukkan kepala, seakan menghindari sorotan lensa kamera awakmedia.

Imam Ghazali mengaku, dirinya memiliki pekerjaan sebagai pemungut barang rongsokan.

Lantaran belakangan mengaku sepi akan barang-barang rongsokan, untuk menyambung hidup ia akhirnya nekat merampok.

“Pencari rongsokan, tapi lagi sepi, terus merampok,” kata Ghozali pada awakmedia, Kamis (25/7/2019).

Selain menyambung hidup, Ghozali mengaku, uang hasil merampoknya selama ini juga digunakanjnya untuk melunasi hutang kepada seorang rekan.

“Rata-rata dapat 1 juta hasilnya untuk bayar utang dan makan,” ujarnya.

Sementara itu Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho mengungkapkan, kawanan komplotan perampok ini terhitung sudah lima kali menjalankan aksinya di lima lokasi toko swalayan yang berbeda di Kota Surabaya.

Namun dari empat kali aksi, ternyata satu kali kesempatan beraksi di suaut kawasan di Surabaya terbilang gagal.

“Dari pengakuannya ada lima kali kejadian pada tanggal 5, 15, 18, dan 23 Juli lalu. Tempatnya di Surabaya, satu di Sidoarjo dan satu di Pelabuhan Perak," kata Mantan Kapolrestabes Medan itu.

Kawanan perampok ini kerap beraksi menyasar toko swalayan yang memiliki waktu operasional 24 Jam.

Biasanya, ungkap Sandi, kawanan perampok ini beraksi pada saat tengah malam hingga dini hari.

"Beraksi di minimarket yang sepi, saat sepi itu bisa dilakukan indakan sesuai apa yang dia rencanakan, rata-rata malam hari menjelang pagi," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved