Ditinggal Mati Abah dan Uminya Sejak Kecil, Begini Kisah Wanita Korban Pembacokan di Waru
Wanita korban pembacokan di Waru, Sidoarjo, merupakan anak yatim piatu sejak kecil.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wanita korban pembacokan di Waru, Sidoarjo, merupakan anak yatim piatu sejak kecil.
Semenjak ayah dan ibu kandungnya meninggal, Nur Aini kemudian diasuh oleh kakak dari mendiang ibunya, yakni Suliadi (62).
Sejak saat itu, Suliadi menjadi orangtua angkat dari keponakannya itu, hingga detik ini.
"Sejak kecil sudah sama saya, mulai dari lahiran sampai dewasa," katanya saat ditemui TribunJatim.com di depan ruang ICU RS Bhayangkara Surabaya, Selasa (30/7/2019).
"Dia sendiri udah gak mau kalau gak dengan saya, semua sama saya kakaknya juga gitu," lanjutnya kepada Tribunjatim.com.
Seraya membuang pandangan mata ke ujung lorong pintu masuk utama yang menghubungkan ruang ICU dan deretan ruangan medis lainnya di RS Bhayangkara Surabaya, siang bolong itu.
Suliadi bercerita tentang latar belakang putri angkatnya itu dengan nada bicara yang lambat nan mantab.
Ia terbilang orang yang pandai menyesuaikan bahasa yang digunakan lawan bicaranya.
• Kejadian Sebenarnya Istri Dibacok Bareng Pria Lain Saat Suami Lagi Mudik, Ternyata Hamil 3 Bulan
• 39 Warga Binaan Rutan Medaeng Kena Operasi Keliling Rambut Panjang hingga Kusut Tak Terurus
• Arema FC Vs Persib Bandung, Gemuruh Suara Aremania Iringi Para Pemain Lakukan Pemanasan
Perbincangan yang berlangsung antara kami, terbilang tak konsisten dalam pemilihan jenis bahasa.
Terkadang kami saling menanggapi dalam bahasa kromo inggil halus.
Namun tak jarang percakapan dalam kalimat bahasa Indonesia melecut begitu saja dengan asyiknya.
Suliadi tak tahu persis berapa tahun usia Nur Aini saat itu, yang jelas ia mulai mengasuh Nur Aini setelah kedua orangtua kandung Nur Aini meninggal dunia.
"Pulang haji yang kedua kali, berselang beberapa hari abahnya itu meninggal. Lalu berjalan beberapa tahun, adik saya meninggal, ya ibunya dia (Nur Aini)," ujarnya.
Kemudian, setelah usia Nur Aini beranjak dewasa, Suliadi menikahkannya dengan Lukman, dan hingga kini telah dikaruniai dua orang anak.