Kakak Beradik Ini Kompak Curi Motor Pedagang di Pasar Blitar, Ambruk Ditembak Polisi Saat Diciduk
Kakak Beradik Ini Kompak Curi Motor Pedagang di Pasar di Blitar, Ambruk Ditembak Polisi Saat Diciduk.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Petugas buser Polres Blitar berhasil mengungkap kasus pencurian sepeda motor.
Hanya berselang sepekan dari kejadian pencuriannya, ketiga pelakunya berhasil dibekuk, Rabu (31/7) dini hari.
Yang mengagetkan petugas, dua dari tiga pelakunya adalah saudara kandung atau kakak beradik.
Namun, karena berusaha melawan saat disergap di depan rumahnya, mereka terpaksa ditembak kakinya.
• Penularan HIV/Aids di Kota Blitar Mulai Menyasar Usia Remaja, Ini yang Dilakukan Dinkes
• Sejumlah Pegawai Pensiun, Pemkot Blitar Usulkan Penambahan 267 Pegawai pada Rekrutmen CPNS 2019
• Pembangunan Gedung Baru SMPN 3 Kota Blitar Hampir Selesai, Relokasi KBM Siswa Ditargetkan Awal 2020
Mereka adalah Wahono alias Spet (46), dan adik kandungnya, Hermawan (42), serta Martimbang alias Timbang (38), ketiganya asal Jl Kolonel Sugiono, Kelurahan Mergosono, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Mereka mencuri sepeda motor Yamaha Vega R nopol AG 2951 KAN milik Roihan (50), pedagang di Pasar Talun.
"Mereka, kami tembak karena saat ditangkap berusaha melawan petugas. Khawatir mereka lolos, ya dilumpuhkan," kata Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Shodig Efendi.
Menurut mantan Kasat Reskrim Polres Banyuwangi ini menuturkan, pencurian sendiri terjadi pada Selasa (23/7) pagi atau pukul 09.00 WIB.
Itu terjadi di Pasar Talun, sewaktu korban menurunkan barang dagangannya dari sepeda motornya tersebut. Saat korban yang asli Desa Plumpungrejo, Kecamatan Kademangan ini membawa masuk dagangannya ke dalam pasar, pelaku mengembat sepeda motor korban.
"Begitu korban balik (ke sepeda motornya yang diparkir di tepi jalan raya atau depan pasar), sepeda motornya sudah tak ada. Saat itu korban langsung melaporkan kasus pencurian tersebut," ungkapnya.
Hasil penyidikannya, papar Shodig, pelaku beraksi atau datang ke Blitar, dengan menumpang mobil milik Wahono.
Mereka mencari sasaran, dengan cara mengamati dari dalam mobilnya. Begitu menemukan sasaran, mereka tak langsung beraksi, melainkan diamati sampai aman.
Seperti ketika membawa kabur sepeda motor korban, pelaku mengamatinya sekitar 30 menit. Utamanya, sepeda motor yang kontaknya tertinggal atau masih menempel di kuncinyaa.
"Karena itu dianggap lebih mudah, kalau kontaknya masih menempel. Kebanyakan, itu milik pedagang yang sedang menurunkan barang dagangan dan dimasukkan dalam pasar," paparnya.
Yang bagian eksekusi atau membawa kabur sepeda motor korban itu adalah Martimbang. Ia menjoki sendirian dan bukan dibawa pulang, melainkan langsung dibawa ke penadah yang ada di Kota Tulungagung.