AKBP Feby DP Hutagalung juga mengingatkan agar menciptakan kondisi yang aman, damai dan sejuk menjelang Pemilu 2019.
Di samping itu, Ketua YLP yang juga mantan instruktur perakit bom dan adik kandung Trio Bomber Bali, Ali Fauzi mengapresiasi kegiatan gowes deradikalisasi bersama mantan napiter ini.
• Sukses Lumpuhkan Terduga Teroris, Polisi Lamongan Bripka Andreas Diberi Kenaikan Pangkat Luar Biasa
• Bisa Gandakan Uang Rp 3 M, Pria Lamongan Ini Setor Uang Rp 54 Juta dan Kemenyan,Dukun Palsunya Kabur
Ia berterima kasih karena melibatkan YLP dalam acara gowes ini.
"Acara ini merupakan satu-satunya di dunia karena bisa menyatukan antara kami, mantan teroris dan polisi bisa bersatu melaksanakan gowes deradikalisasi bersama," tandasnya.
Ditambahkan, dulu polisi dan TNI adalah lawan mereka, akan tetapi sekarang menjadi sahabat mereka.
"Dulu yang ada dalam rekaman otak kami hanya ada satu, ingin membunuh ketika ketemu polisi dan TNI," ungkapnya.
• 23 Tersangka Teroris Terkait Kasus Bom Bunuh Diri Gereja Surabaya Diterbangkan ke Jakarta, Ada Apa?
• Hasil Pendalaman, ER si Penyerang Pos Polantas di Lamongan Diduga Terlibat Kelompok Jaringan Teroris
Ali Fauzi menambahkan, sejengkal jarak antara jidat para mantan napiter kala itu dengan polisi adalah satu kata, bunuh.
Secara perlahan, pemahaman itu diakui salah dan tidak ada dalil yang mengharuskan untuk memusuhi polisi dan TNI.
Pihaknya berharap acara gowes deradikalisasi bersama mantan napiter ini bisa terlaksana lagi ke depannya.
"Dan menjadi role model bagi polres lainnya," kata Ali Fauzi alias Manzi. (Surya/Hanif Manshuri)