Mau Tahu Rumah Kelahiran Bung Karno di Surabaya? Begini Kondisinya
Kondisi rumah kelahiran Presiden pertama Indonesia Soekarno yang ada di Jalan Pandean, Kelurahan Peneleh, Kota Surabaya.
Penulis: Triana Kusumaningrum | Editor: Edwin Fajerial
Laporan wartawan TribunJatim.com,Triana Kusumaningrum
TRIBUNJATIM.COM,SURABAYA - Rumah itu satu pintunya terbuka.
Tampak di depan rumah itu seorang laki-laki sedang memarkir sepeda motor.
Bangunan rumah yang berukuran sekitar 15X4 itu masih nampak kuno layaknya bangunan tua.
Pintu masuknya seperti pintu gerbang yang memiliki dua pintu.
Di atas pintu rumah itu terpasang plakat berwarna kuning keemasan disertai tulisan: ‘Rumah Kelahiran Bung Karno’ Jalan Pandean IV nomor 40, rumah tempat kelahiran dan masa kanak-kanak Bung Karno (Presiden pertama RI), Bangunan Cagar Budaya sesuai SK Walikota Surabaya nomor 188.45/321/436.1.2/2013.
Tertanda Pemerintah Kota Surabaya.
Rumah kelahiran Bung Karno itu terletak di Jalan Pandean IV/40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya.

Di luar gang Jalan Pandean terdapat spanduk besar bergambar foto Soekarno.
Selain itu, di bawah spanduk itu juga ada prasasti penanda bahwa di daerah itu terdapat rumah kelahiran Ir. Soekarno. atau yang biasa dipanggil Bung Karno.
Pada prasasti itu tertulis, Di Sini tempat kelahiran bapak bangsa Dr.Ir.Soekarno Penyambung lidah rakyat, Proklamator, presiden pertama RI, Pemimpin besar revolusi, dan bertuliskan Surabaya 29 Agustus 2010 ditandatangani juga oleh Bambang Dwi Hartono selaku Wali Kota Surabaya pada waktu itu
Di dekat gapura gang menuju rumah bersejarah tersebut terdapat poster besar bergambar Soekarno bertulis, Kampoeng Soekarno.
Selain itu, juga ada prasasti penanda bahwa di daerah itu terdapat rumah kelahiran Ir. Soekarno.
Pada prasasti itu tertulis, "Di sini tempat kelahiran bapak bangsa Dr. Ir. Soekarno penyambung lidah rakyat, Proklamator, Presiden pertama RI, pemimpin besar revolusi, dan bertuliskan Surabaya 29 Agustus 2010 ditandatangani juga oleh Bambang Dwi Hartono selaku Wali Kota Surabaya pada waktu itu.

Ketika memasuki gang tersebut suasana nampak sepi, hanya ada beberapa warga yang beraktivitas.
Soekarno lahir di rumah itu pada tanggal 6 Juni 1901.
Sang Proklamator menghabiskan masa anak-anaknya di rumah itu sebelum kos di rumah HOS Oemar Said Tjokroaminoto saat remaja.
“Politikus Megawati Soekarno Putri, putri Bung Karno, bersama rombongan juga pernah mengunjungi rumah, dari pagi rumah ini sudah dijaga sama pengawalnya” kata Khoiri satu dari penghuni rumah tersebut.
Megawati sempat masuk ke dalam rumah dan mengobrol dengan istri dari Khoiri, istrinya juga pernah mendapat undangan dari adik Megawati yaitu Rachmawati Soekarnno Putri.
Saat ini rumah itu dihuni oleh tiga orang yaitu Khoiri, istrinya dan kakak ipar dari Khoiri.
Meskipun sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya sesuai Surat Keputusan Wali Kota Surabaya No. 188.45/321/436.1.2/2013, rumah masih menjadi asset pribadi keluarga Khoiri.
Rumah itu belum menjadi milik pemkot Surabaya. Pemkot yang berniat membeli rumah itu masih bernegosiasi harga dengan keluarga pemilik rumah tersebut.
“Pokoknya belum deal lah dengan pemerintah masih nego, belum mencukupi bagi yang punya” ujar Khoiri.