Mulai dari Soal Freeport, Hingga Jatim yang Butuh Ratusan Guru SMK
Meskipun sedang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), namun bukan berarti mengurangi kreativitas untuk menghasilkan berbagai karya seni.
Terlebih, Kementan sudah meneken kesepakatan dengan negeri Jiran Malaysia untuk ekspor jagung 3 juta ton.
4. Narapidana Lapas Banyuwangi Bisa Hasilkan Karya yang Diimpor ke Korea
Meskipun sedang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), namun bukan berarti mengurangi kreativitas untuk menghasilkan berbagai karya seni.
Setidaknya itu yang dilakukan oleh para narapidana yang ada di Lapas Kelas II B Banyuwangi, Jawa Timur.
Mereka menghasilkan berbagai kerajinan tangan berupa perlengkapan makan dari kayu trembesi.
Di antaranya piring, dan mangkok.
"Semua karya itu dihasilkan dari 40 orang narapidana yang ada di sini,"kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Kanwil Jatim Harun Sulianto kepada TribunJatim.com, Selasa (7/3/2017).
5. Jatim Butuh 358 Guru Produktif SMK, Khusus Rumpun Satu Ini
Upaya pemerintah untuk meningkatkan pendidikan vokasi masih terhambat.
Pasalnya guru produktif yang membantu kompetensi siswa praktek masih terbatas, bahkan cenderung kurang.
Untuk itu, pemerintah terus menggenjot penambahan jumlah guru produktif baik dari guru mata pelajaran maupun guru produktif jurusan lain yang masih berlebih.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Saiful Rachman menuturkan, pemerintah pusat memberikan kuota untuk melatih guru produktif dari berbagai latar belakang.
"Khusus untuk rumpun pariwisata, kita butuh sebanyak 358 guru untuk dijadikan sebagai guru produktif," ujarnya, Selasa (7/3/2017).
Kabid Tenaga Pendidik dan Kependidikan Dindik Jatim Gatot Gunarso menambahkan, dari total 1.900 lembaga SMK di Jatim, kekurangan guru produktif diperkirakan mecapai 4 ribu orang.
Karena itu dibutuhkan guru adaptif yang berasal dari guru normative dengan penambahan kompetensi.
(TribunJatim.com)