Angker Karena Sering Makan Korban, Kapal yang Masuki Perairan Masalembu Harus Lakukan Ritual Ini
KM Mutiara Sentosa 1 yang berlayar dari Surabaya, menuju Balikpapan, Kalimantan Timur terbakar, Jumat (19/5/2017).
Baca: Korban dan Tim Evakuasi KM Mutiara Sentosa I Dalam Perjalanan ke Tanjung Perak Surabaya
Selain itu, Hadi menambahkan, dulu saat dirinya pernah di BKO kan ke Maluku dan pulang ke Semarang, kapal yang dikendarai hanya melaju di tempat.
"Hanya jalan maju sedikit terus balik mundur lagi, begitu terus hampir sepuluh hari kami terombang-ambing di lautan, kapten kapal menyuruh kami selalu berdo'a setiap saat dan agar tidak sering melamun," imbuhnya.
Baca: Istri Korban KM Mutiara Sentosa Datangi Posko DVI di Gapura Surya Tanjung Perak Surabaya

Kabarnya, jika akan melewati perairan Masalembu harus membunyikan klakson kapal sebanyak tiga kali sebagai tanda hormat masuk ke sana.
Baca: Jasa Raharja: Besok, Santunan untuk Korban KM Mutiara Santosa 1 Disalurkan

Baca: Rumah Sakit PHC Surabaya Belum Lakukan Persiapan Khusus Tangani Korban Selamat KM Mutiara Sentosa I
"Jika ada laka laut di sana, kemungkinan proses evakuasinya lama, karena gelombang ombak sangat kuat. Masalembu adalah perairan yang mempertemukan tiga arus, apalagi pada musim-musim angin timur seperti ini," lanjut Hadi.
Baca: Penyebab Terbakarnya KM Mutiara Sentosa 1, Awalnya dari Tabung Gas yang Meledak Lalu . . .
Seorang Korban Sempat Kirimkan Pesan ke Istri Saat Kapal Terbakar, Balasannya Nguras Air Mata
Martha, Istri salah satu korban KM Mutiara Sentosa 1 yang terbakar di Perairan Masalembu, mendatangi Posko DVI di Gapura Surya, Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (20/5/2017).
Martha mengaku ia sempat berkomunikasi dengan suaminya, Bambang Purna Wirawan, sebelum kapal terbakar.
Terakhir kali, suaminya memberi pesan singkat pukul 17.03 WIB dan telepon pukul 05.00 WIB.
"Suami saya sempat mengabari saya kalau kapal yang ia tumpangi terbakar pada pukul 17.03 WIB, dan bilang kalau sudah pakai pelampung tapi belum dapat pertolongan," jelas Martha.
Percakapan itu dimulai saat korban yang dalam kontak Martha diberi nama Iponkk.