Angker Karena Sering Makan Korban, Kapal yang Masuki Perairan Masalembu Harus Lakukan Ritual Ini
KM Mutiara Sentosa 1 yang berlayar dari Surabaya, menuju Balikpapan, Kalimantan Timur terbakar, Jumat (19/5/2017).
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - KM Mutiara Sentosa 1 yang berlayar dari Surabaya, menuju Balikpapan, Kalimantan Timur terbakar, Jumat (19/5/2017).
Kapal yang memuat ratusan penumpang itu terbakar saat memasuki perairan Masalembu.
Dalam musibah itu, setidaknya ada lima orang yang meninggal.
Baca: Saat Kapal Terbakar, Korban KM Mutiara Sentosa 1 Sempat Kirim SMS, Balasan Istrinya Bikin Nangis
Berikut ini adalah daftar nama korban.
1. Bambang, berusia 47 tahun, bekerja sebagai sopir truk, asal Gresik.
2. Yusuf, berusia 25, bekerja sebagai kernet ekspedisi, asal Purwodadi.
3. Prasetyo, berusia 29, bekerja sebagai sopir ekspedisi, asal Banyuwangi.
4. Supri, berusia 30, bekerja dalam ekspedisi, asal Perak Timur.
5. Seorang laki-laki yang belum diketahui identitasnya.
Baca: Sempat Telepon Istri, Korban KM Mutiara Sentosa 1 Ungkap Cerita Mengerikan Saat Kapal Terbakar
Perairan Masalembu memang terkenal dengan perairan yang angker dan berbahaya.
Ini diceritakan oleh anggota Ditpolair Polda Jatim, Brigpol Hadi S, dari pengalamannya berlayar di sana.
"Masalembu itu perairan yang angker, banyak kejadian kecelakaan (laka) laut di sana," kata Hadi kepada TribunJatim.com, Sabtu (20/5/2017).
Baca: Data 186 Orang Penumpang Selamat Pasca Terbakarnya KM Mutiara Sentosa 1, Tapi . . .

Baca: Korban dan Tim Evakuasi KM Mutiara Sentosa I Dalam Perjalanan ke Tanjung Perak Surabaya
Selain itu, Hadi menambahkan, dulu saat dirinya pernah di BKO kan ke Maluku dan pulang ke Semarang, kapal yang dikendarai hanya melaju di tempat.
"Hanya jalan maju sedikit terus balik mundur lagi, begitu terus hampir sepuluh hari kami terombang-ambing di lautan, kapten kapal menyuruh kami selalu berdo'a setiap saat dan agar tidak sering melamun," imbuhnya.
Baca: Istri Korban KM Mutiara Sentosa Datangi Posko DVI di Gapura Surya Tanjung Perak Surabaya

Kabarnya, jika akan melewati perairan Masalembu harus membunyikan klakson kapal sebanyak tiga kali sebagai tanda hormat masuk ke sana.
Baca: Jasa Raharja: Besok, Santunan untuk Korban KM Mutiara Santosa 1 Disalurkan

Baca: Rumah Sakit PHC Surabaya Belum Lakukan Persiapan Khusus Tangani Korban Selamat KM Mutiara Sentosa I
"Jika ada laka laut di sana, kemungkinan proses evakuasinya lama, karena gelombang ombak sangat kuat. Masalembu adalah perairan yang mempertemukan tiga arus, apalagi pada musim-musim angin timur seperti ini," lanjut Hadi.
Baca: Penyebab Terbakarnya KM Mutiara Sentosa 1, Awalnya dari Tabung Gas yang Meledak Lalu . . .
Seorang Korban Sempat Kirimkan Pesan ke Istri Saat Kapal Terbakar, Balasannya Nguras Air Mata
Martha, Istri salah satu korban KM Mutiara Sentosa 1 yang terbakar di Perairan Masalembu, mendatangi Posko DVI di Gapura Surya, Tanjung Perak Surabaya, Sabtu (20/5/2017).
Martha mengaku ia sempat berkomunikasi dengan suaminya, Bambang Purna Wirawan, sebelum kapal terbakar.
Terakhir kali, suaminya memberi pesan singkat pukul 17.03 WIB dan telepon pukul 05.00 WIB.
"Suami saya sempat mengabari saya kalau kapal yang ia tumpangi terbakar pada pukul 17.03 WIB, dan bilang kalau sudah pakai pelampung tapi belum dapat pertolongan," jelas Martha.
Percakapan itu dimulai saat korban yang dalam kontak Martha diberi nama Iponkk.
"Say kpl terbakar,"tulis Iponkk pada pukul 17.03 WIB.
Lalu Martha pun membalasnya serta mengajukan sejumlah pertanyaan.
"Trs say...???
"Km nyelametin diri ae sndri, gak usah bingung mobil e pak edi,"tulis Martha pada pukul 17.05 WIB.
Martha pun semakin cemas, karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dari suaminya itu.
Sehingga, dia kembali mnegirimkan pesan.
"Say piye...???"
"Q bingung tak ke rumahe pak edi ae,"
"Say, tlg ksh kbr,"tulis Martha pada pukul 17.26 WIB.
Pada pukul 17.27 WIB, Bambang pun mengirimkan balasannya.
"Iya,"jawab Bambang.
"Gak usa say,"imbuh Bamban lagi pada pukul 17.27 WIB.
Martha pun kembali membalas chat suaminya itu.
Hingga beberapa pertanyaan, Bambang tak kunjung membalasnya.
Namun, yang paling mengharukan adalah pertanyaan terakhir Martha.
"Say,,,tlg ksh kbr??? km baik2 aja kan????km pasti pulang kost kan? nemanin martha lg,"tanya Martha lagi dalam chat tersebut.
Setelah itu, hubungan sempat hilang kontak.
Kemudian suaminya kembali memberi kabar, namun menggunakan nomor yang tidak dikenal.
Martha melanjutkan jika Bambang meneleponnya pada waktu subuh tadi.
Menurut Martha, nomor tersebut merupakan pinjaman dari awak kapal yang mengevakuasinya.
"Tapi jam 5 subuh tadi ia kembali telepon, tapi pakai nomor orang lain yang dia bilang kalau sudah dievakuasi di kapal yang aman," jelas Martha.
Sebelumnya, Kapal Motor Mutiara Sentosa 1 dikabarkan terbakar di perairan Masalembu, Jumat (19/5/2017) pukul 17.30 WIB.
Kapal tersebut kabarnya membawa 178 orang yang terdiri dari 134 penumpang dan 44 anak buah kapal (ABK) dan berlayar dari Surabaya menuju Balikpapan, Kalimantan Timur.
Hingga kini, korban yang berhasil dievakuasi ada 91 orang yang dievakuasi di KMP Dharma Kartika IX, kemudian 100 orang juga berhasil dievakuasi di KMP Dharma Kartika IX, sedangkan dua orang lain berada di KM Meratus Makassar.
Keterangan terbaru didapat TribunJatim.com dari Humas Basarnas Surabaya, Toleb tentang evakuasi korban KM Mutiara Sentosa 1 yang terbakar di Perairan Masalembu, Jumat (20/5/2017) kemarin.
Toleb menerangkan sementara ada lima korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
"Sudah ketemu lima orang dalam keadaan meninggal dunia, sudah berada di KN Sar 225 menuju Masalembu," terang Toleb, Sabtu (20/5/2017).
Namun, ia belum mengetahui data lengkap kelima orang korban yang dinyatakan meninggal tersebut.
"Untuk pendataan, ada petugas yang berada di puskesmas sana. Untuk sementara ini, mereka sedang dalam perjalanan," ujarnya.