Camkan, Sering Dikira Masuk Angin, Padahal Gejala Serangan Jantung, Kenali Tanda-tandanya
Sepintas gejala “masuk angin” memang mirip dengan gejala serangan jantung, karena diantarkan oleh saraf yang sama.
TRIBUNJATIM.COM - Sering kali tanda awal serangan jantung diabaikan karena mirip dengan masuk angin.
Padahal, dalam dunia medis tidak dikenal istilah masuk angin.
Adanya keluhan asam lambung yang tinggi sehingga menimbulkan perut kembung, mual, pusing, sendawa, dan buang angin.
Sepintas gejala “masuk angin” memang mirip dengan gejala serangan jantung, karena diantarkan oleh saraf yang sama. Yakni, sarafnevus vagus.
Baca: Tetap Fit Saat Puasa dengan Senam Fungsional
Nah, rangsangan itu diterima otak sehingga menimbulkan rasa nyeri. Tapi, bedanya serangan jantung lebih spesifik.
Kita akan merasakan rasa nyeri yang teramat di bagian dada. Seperti ada beban berat diletakkan pada bagian dada.
Selain itu, gejala serangan jantung juga sering disertai rasa mual, kembung, nyeri di ulu hati, keringat dingin, sendawa, pusing, bahkan pingsan.
Nah, itu dia. Banyak orang beranggapan kalau itu adalah gejala masuk angin.
Baca: VIDEO - Aplikasi Make Up Biar Cantik Setiap Saat Seperti Artis
Sebelumnya, memang tak mudah untuk membedakan serangan jantung dengan gejala masuk angin tanpa pemeriksaan medis.
Namun, segeralah ke dokter kalau kita sering mengalami gejala masuk angin.
Biasanya, serangan jantung ditangani dengan pemberian obat. Bila tidak, segeralah bawa si penderita ke rumah sakit.
Jangan sampai lebih dari 12 jam setelah terjadi. Inilah yang disebut dengan golden periode. Jadi, semakin cepat ditangai, semakin besar kemungkinan untuk pulih.
Bila waktunya lebih dari itu, akan berakibat rusaknya otot-otot jantung dan tidak bisa diperbaiki kembali.
Kita juga perlu tahu kalau terdapat lima penyebab penyakit jantung.
Baca: Yuk Bikin Puding Es Campur, Menu Buka Puasa yang Super Segar dan Mudah Membuatnya
Yaitu, hipertensi, diabetes melitus, ketidakseimbangan kolestrol merokok, dan obesitas.
Nah, alangkah lebih baik bila kita secara teratur melakukaan cek kesehatan. Minimal setahun sekali.
Baik itu pengecekan hipertensi, kolestrol, atau gula darah.
Dan yang terpenting, jalani pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang sehat. Seperti kaya akan serat. Setelah itu, berolahragalah secara teratur.