Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Lagi, 10 PSK Warung Remang-remang Digaruk Petugas Trantib Situbondo

Tim gabungan Kopeltibkab Situbondo, kembali merazia wanita Pekerja Sek Komersial (PSK) di warung remang-remang Desa Kalianget dan Desa Demung, Kecamat

Penulis: Izi Hartono | Editor: Yoni Iskandar
surya/Izi hartono
Para wanita PSK saat diberi pembinaan di ruang kantor Sat Pol PP Pemkab Situbondo, Rabu (7/6/2017) 

 TRIBUNJATIM.COM, SITUBONDO -Tim gabungan Kopeltibkab Situbondo, kembali merazia wanita Pekerja Sek Komersial (PSK) di warung remang-remang Desa Kalianget dan Desa Demung, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur, pada Rabu dini hari,  (7/6/2017).

Hasilnya, petugas gabungan terdiri dari Sat Pol PP dan Kepolisian serta TNI berhasil menjaring sebanyak 10 wanita pemuas nafsu pria hidung belang.

Sepuluh PSK itu langsung digelandang ke kantor Sat Pol PP Pemkab Situbondo untuk dilakukan pendataan dan pembinaan.

Sebelumnya, tim gabungan bergerak menuju Besuki dan langsung menyisir warung remang-remang di sepanjang Jalan Raya Kalianget, Kecamatan Besuki.

Tak hanya itu, petugas juga menyisir warung warung yang ada di kawasan pingir jalan Raya Pantura Desa Demung, Kecamatan Besuki.

Salah seorang wanita PSK mengaku dirinya nekat menjadi PSK karena anaknya yang masih bersekolah Paud membutuhkan biaya dan membeli baju untuk lebaran.

“Kalau saya tidak kerja seperti ini, mau dapat uang dari mana untuk belanja,” katanya wanita asal Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur.

Ia mengaku sejak bulan puasa ini sepi pelanggan, bahkan setiap harinya hanya melayani satu atau dua orang saja.

“Sebelum puasa bisa Rp 200 ribu, tapi sekarang ini saja Rp 50 ribu saja sudah untung. Bahkan kadang kala tidak dapat uang sama sekali,” terang wanita dengan postur gempal ini.

Kasi Pengawas dan Penyuluh Sat Pop PP, Sutikno, mengatakan dari sepuluh wanita yang terjaring razia, satu orang wanita dijemput suaminya.

Baca: Wanita ini Perjuangkan Batik Banyuwangi Menjadi Pesona Budaya Lokal yang Mendunia

“Kita pulangkan karena sang suaminya bisa menunjukkan kartu keluarga,” ujar Sutikno kepada TRIBUNJATIM.COM di kantornya.

Sementara itu, sembilan wanita lainya masih dilakukan pembinaan dan pendataan.

“Setelah didata, para wanita ini akan kita serahkan kepada Kepala Desanya masing masing,” tukasnya.

Dikatakan, sebelum dipulangkan para wanita itu diambil sampel darahnya oleh petugas Dinas Kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan.

“Jika nanti mereka ada yang terindikasi, maka saya minta agar mereka perlu diawasi secara intensif, baik itu waktu berobat di puskesmas agar tidak menular kepada yang lain,” katanya. (Surya/Izi Hartono)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved